Travel

Backpacker vs Flashpacker: Perbedaan, Karakteristik, dan Tips Traveling Sendirian

Kenali perbedaan backpacker dan flashpacker, dua gaya traveling yang mirip tapi punya pendekatan berbeda. Simak juga tips solo traveling!

KamiBijak.com, Travel - Dalam dunia traveling, istilah backpacker dan flashpacker cukup populer, khususnya di kalangan pelancong solo. Meski sama-sama menjelajah dengan tas punggung dan jiwa petualang, keduanya memiliki pendekatan dan karakteristik yang berbeda.

Secara umum, backpacker dikenal sebagai pelancong mandiri yang membawa seluruh kebutuhannya dalam satu ransel. Mereka cenderung bepergian dengan anggaran terbatas, memanfaatkan transportasi umum seperti bus atau kereta, dan memilih penginapan murah seperti hostel atau homestay. Gaya hidup ini menekankan efisiensi dan pengalaman otentik, tanpa menguras kantong.

Di sisi lain, flashpacker memiliki pendekatan yang lebih modern dan nyaman. Mengutip Cambridge Dictionary, flashpacker adalah traveler yang tetap membawa ransel, tapi memiliki budget lebih besar dibanding backpacker. Mereka tidak ragu menyewa hotel yang nyaman, mencicipi kuliner khas di restoran, atau menggunakan moda transportasi yang lebih cepat dan efisien, seperti pesawat atau taksi online. Intinya, flashpacker tetap ingin merasakan petualangan, namun dengan kenyamanan lebih.

Dengan kata lain, perbedaan utama antara backpacker dan flashpacker terletak pada anggaran perjalanan. Seseorang dengan dana terbatas cenderung menjadi backpacker, sedangkan mereka yang memiliki anggaran lebih fleksibel bisa disebut flashpacker.

Tips Aman dan Nyaman untuk Solo Traveling

Baik kamu seorang backpacker maupun flashpacker, bepergian sendirian tetap memerlukan perencanaan matang. Berikut beberapa tips solo traveling yang bisa membantumu:

  1. Pilih Destinasi yang Ramah Solo Traveler
    Tak semua kota atau negara ideal untuk pelancong solo. Lakukan riset terlebih dahulu, mulai dari kemudahan transportasi, keamanan, hingga penggunaan bahasa. Pilih destinasi yang aman, ramah wisatawan, dan memiliki akses informasi yang mudah.

  2. Selalu Siapkan Rencana Cadangan (Plan B)
    Kendala bisa datang kapan saja, mulai dari keterlambatan jadwal transportasi hingga akomodasi yang tidak sesuai ekspektasi. Selalu buat alternatif rencana agar kamu tidak panik saat harus mengubah agenda.

  3. Gunakan Asuransi Perjalanan
    Bila kamu bepergian ke luar negeri, pertimbangkan untuk membeli asuransi perjalanan. Ini bisa sangat membantu jika kamu mengalami kecelakaan, kehilangan barang, atau perlu perawatan medis di negara asing.

  4. Pesan Akomodasi Lebih Awal
    Memesan penginapan jauh-jauh hari bukan hanya menghemat biaya, tapi juga memberimu waktu untuk memilih tempat yang sesuai kebutuhan. Pilih akomodasi dengan kebijakan fleksibel agar mudah diubah bila diperlukan.

Dengan memahami perbedaan gaya traveling dan menerapkan tips di atas, kamu bisa menjelajahi dunia secara mandiri dengan lebih aman dan menyenangkan, apapun anggaranmu. (Restu)

Sumber : Kumparan