
Pelatihan AI untuk Siswa SLB di Surabaya: Membuka Peluang Baru di Dunia Pendidikan dan Pekerjaan
Siswa SLB di Surabaya mengikuti pelatihan teknologi AI seperti Envision AI dan ChatGPT untuk meningkatkan akses pendidikan dan kesempatan kerja.
KamiBijak.com, Berita - Dalam upaya meningkatkan aksesibilitas pendidikan dan memperluas peluang kerja bagi penyandang disabilitas, sejumlah siswa dari Sekolah Luar Biasa (SLB) di Surabaya mengikuti pelatihan penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI). Program ini diinisiasi oleh Petra Christian University (PCU) dan melibatkan dosen serta mahasiswa sebagai pendamping.
Melalui pelatihan ini, para siswa diajak mengenal serta mempraktikkan pemanfaatan teknologi AI yang dirancang untuk mendukung kebutuhan disabilitas. Salah satu teknologi yang diperkenalkan adalah Envision AI, sebuah aplikasi yang dapat membantu penyandang disabilitas netra dalam membaca teks dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, papan tulis, hingga dokumen digital.
Gunawan Tanuwidjaja, dosen pengampu mata kuliah Disability Studies and Empowerment di PCU, menjelaskan pentingnya teknologi ini dalam mendukung pembelajaran inklusif. “Envision AI memungkinkan siswa tunanetra untuk lebih mandiri dalam mengakses informasi, sehingga kesetaraan dalam pendidikan bisa lebih nyata terwujud,” ujar Gunawan, Sabtu (26/4/2025).
Tak hanya berhenti pada pengenalan Envision AI, peserta pelatihan juga diberi kesempatan untuk berkreasi menggunakan ChatGPT. Didampingi mahasiswa PCU, mereka diminta merangkai cerita dengan bantuan kecerdasan buatan ini. Kegiatan tersebut tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi digital, tetapi juga mendorong kreativitas dan kepercayaan diri siswa.
Gunawan menekankan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam pendidikan inklusif adalah keterbatasan akses terhadap materi yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas. “Di sinilah peran AI menjadi sangat penting untuk mewujudkan hak pendidikan yang setara,” tambahnya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND), Eka Prastama Widiyanto. Dalam sambutannya, Eka mengungkapkan bahwa pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam membuka ruang diskusi mengenai bagaimana teknologi AI dapat berkontribusi pada inklusi sosial dan kemandirian penyandang disabilitas.
"Workshop ini tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan baru, tetapi juga menjadi jembatan dialog untuk membangun masa depan yang lebih inklusif," kata Eka. Ia berharap, inisiatif seperti ini bisa menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan antara berbagai pihak untuk terus mengembangkan pemanfaatan teknologi dalam mendukung pemberdayaan disabilitas.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan teknologi berbasis AI dapat menjadi alat bantu yang efektif untuk menunjang pendidikan dan kehidupan kerja penyandang disabilitas. Lebih jauh lagi, pelatihan ini menegaskan bahwa dengan dukungan yang tepat, teknologi dapat menjadi sarana pemberdayaan yang membuka lebih banyak pintu kesempatan bagi semua kalangan. (Restu)
Sumber: Detik
Video Terbaru




MOST VIEWED




