Berita

KND Dukung Program Sekolah Rakyat: Wujud Inklusi dan Pemberdayaan Disabilitas

KND RI memberikan dukungan penuh terhadap Program Sekolah Rakyat karena mendorong inklusivitas dan pemberdayaan penyandang disabilitas.

KamiBijak.com, Berita - Program Sekolah Rakyat (SR), yang menjadi salah satu prioritas Presiden RI Prabowo Subianto, mendapat apresiasi tinggi dari Komisi Nasional Disabilitas (KND). Dukungan ini diberikan karena program tersebut terbukti mengedepankan nilai inklusivitas dan memberdayakan kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas.

Apresiasi KND bukan tanpa alasan. Tim mereka telah melakukan kunjungan langsung ke sejumlah lokasi pelaksanaan Sekolah Rakyat dan bertemu dengan komunitas penyandang disabilitas. Mereka menilai bahwa SR menjawab kebutuhan pendidikan kelompok disabilitas yang selama ini kerap terabaikan.

Wakil Ketua KND, Deka Kurniawan, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan kuat dari Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul. Hal ini disampaikannya saat audiensi di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (9/7).

“SR sangat membuka harapan baru bagi penyandang disabilitas dan keluarganya. Banyak dari mereka masuk dalam kategori miskin ekstrem, dan program ini memberi mereka peluang untuk maju,” ujar Deka.

Menurut KND, program ini tidak hanya menargetkan pengentasan kemiskinan, tetapi juga membangkitkan harapan baru melalui akses pendidikan yang lebih adil dan layak. Sebagai lembaga negara, KND juga merasa bertanggung jawab memberikan dukungan strategis guna memperkuat aspek-aspek yang masih perlu ditingkatkan.

Selama periode April hingga Juni, KND telah melakukan asesmen terhadap kesiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat. Mereka meninjau lokasi, fasilitas, serta melakukan evaluasi terhadap kebutuhan penyandang disabilitas di lokasi program. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas KND sesuai mandat undang-undang, yaitu melakukan pemantauan dan evaluasi.

Komisioner KND, Kikin Tarigan, juga menegaskan pentingnya fasilitas yang inklusif untuk menunjang keberhasilan Sekolah Rakyat. Meski program ini terbuka untuk semua kelompok, sejak awal semangat inklusif harus terlihat jelas agar masyarakat memahami bahwa program ini ramah bagi semua, termasuk penyandang disabilitas.

Salah satu hal penting yang ditekankan KND adalah perlunya memperhatikan kelompok disabilitas yang berada di Desil 2 atau kelompok masyarakat dengan tingkat kemiskinan tinggi. KND mengusulkan agar pendamping dan guru mendapatkan pelatihan perspektif disabilitas secara eksplisit dalam setiap pembekalan awal.

Menanggapi berbagai masukan, Mensos Gus Ipul menyatakan komitmennya untuk terus memfasilitasi pemberdayaan penyandang disabilitas melalui Sekolah Rakyat. Ia menekankan bahwa Kemensos berperan sebagai fasilitator, bukan pembangun fisik, namun harus mampu menghadirkan manfaat yang nyata.

“Kami terbuka terhadap semua masukan dari KND. Tolong dampingi proses ini, dan mari bersama kita susun teknis yang paling tepat,” kata Gus Ipul.

Ia juga meminta agar disusun program pendampingan dan pengawalan khusus untuk Sekolah Rakyat dengan memasukkan unsur pemberdayaan, agar implementasinya lebih matang dan berdampak jangka panjang. (Restu)

Sumber:  Detik