Kuliner

Waspada! 9 Makanan Sehari-hari Ini Diam-diam Bisa Picu Fatty Liver

Simak daftar lengkapnya dan mulai waspada sejak sekarang!

KamiBijak.com, Kuliner -  Penyakit hati berlemak non-alkohol (non-alcoholic fatty liver disease/NAFLD) kini menjadi salah satu masalah kesehatan yang kian umum, bahkan tanpa disadari banyak orang sudah berada dalam tahap awalnya. Salah satu penyebab utamanya adalah pola makan yang tidak sehat. Tanpa kita sadari, beberapa jenis makanan yang kita konsumsi setiap hari justru menjadi pemicu utama penumpukan lemak di hati.

Perbandingan Hati Sehat dan Fatty Liver. (Foto : Dok liverfoundation)

 

Berikut adalah beberapa makanan pemicu fatty liver yang perlu diwaspadai:

  1. Makanan yang Digoreng
    Ayam goreng, kentang goreng, dan pisang goreng memang menggoda selera, tapi di balik kelezatannya tersimpan bahaya tersembunyi. Makanan yang digoreng dalam minyak banyak, terutama minyak yang digunakan berulang kali, mengandung lemak trans yang sangat sulit diproses oleh hati. Bahkan makanan yang dimasak dengan air fryer tetap berisiko jika masih menggunakan banyak minyak atau dilapisi tepung tebal.

  2. Produk Susu Full-Fat
    Susu murni, keju dengan lemak penuh, dan yogurt manis termasuk produk susu yang mengandung lemak jenuh dan gula tambahan dalam jumlah tinggi. Bila dikonsumsi secara rutin tanpa diimbangi olahraga, kandungan ini bisa menumpuk sebagai lemak di hati dan meningkatkan risiko fatty liver.

  3. Makanan Cepat Saji
    Burger, pizza, dan mi instan kerap jadi pilihan praktis untuk mengganjal perut di tengah kesibukan. Tapi jangan tertipu kepraktisannya. Fast food biasanya mengandung campuran garam tinggi, lemak jenuh, dan gula tambahan yang berlebihan, yang bisa membebani kerja hati jika dikonsumsi terlalu sering. Mengonsumsi sesekali tidak masalah, namun sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan.

  4. Minuman Manis dan Bersoda
    Meskipun tidak disebutkan secara langsung, penting juga mencatat bahwa minuman manis seperti soda, teh kemasan, dan minuman energi mengandung fruktosa tinggi yang dapat memperparah kondisi hati berlemak. Hati akan memproses fruktosa menjadi lemak, yang kemudian bisa menumpuk secara signifikan.

Mengapa Ini Penting?
Fatty liver sering tidak menunjukkan gejala awal yang jelas, namun dalam jangka panjang bisa berkembang menjadi peradangan hati, sirosis, bahkan gagal hati. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali pola makan kita dan mulai menggantinya dengan pilihan yang lebih sehat seperti makanan rebus, kukus, atau panggang, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayur segar.


Kesehatan hati sangat dipengaruhi oleh apa yang kita makan sehari-hari. Dengan lebih bijak memilih makanan dan mengurangi konsumsi gorengan, makanan tinggi lemak jenuh, serta fast food, kita bisa mengurangi risiko terkena fatty liver dan menjaga fungsi hati tetap optimal. (Restu)

Sumber : CNN Indonesia