
5 Agustus Akan Jadi Hari Terpendek di Tahun 2025, Ini Penjelasannya
Sejumlah hari dalam beberapa bulan terakhir tercatat memiliki durasi lebih singkat, meskipun hanya sepersekian milidetik.
KamiBijak.com, Hiburan - Fenomena percepatan rotasi Bumi kembali terjadi yang menjadi penyebab mengapa hari ini, Selasa, 5 Agustus 2025, menjadi hari terpendek sepanjang tahun ini.
Pada Selasa (5/8), waktu di Bumi akan berlalu sedikit lebih pendek dari biasanya. Hal ini menjadikannya tidak hanya salah satu hari terpendek di 2025, tapi juga sejak pencatatan dimulai.
Melansir Space pada Senin (4/8), durasi panjang hari pada 5 Agustus 2025 akan lebih cepat sekitar 1.25 milidetik dibanding dengan standar satu hari penuh, yaitu 86.400 detik.
Para ilmuwan juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir Bumi berputar lebih cepat. Setelah puluhan tahun melambat, rotasi Bumi justru kini lebih cepat dalam beberapa tahun terakhir.
“Penyebab percepatan ini belum bisa dijelaskan. Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa hal itu berasal dari dalam Bumi. Model laut dan atmosfer tidak dapat menjelaskan percepatan besar ini,” ungkap Leonic Zotov, ahli rotasi Bumi dari Universitas Negeri Moskow, melansir New York Post.
Periode rotasi Bumi dalam satu putaran penuh atau 360 derajat, berlangsung selama 23 jam, 56 menit, dan 4,1 detik. Hal ini menjelaskan mengapa bintang dan planet terlihat terbit di timur sekitar empat menit lebih awal setiap hari, juga alasan mengapa langit malam berubah sepanjang musim.
Bagaimanapun kondisinya, Bumi bergerak sepanjang lintasan orbitnya mengelilingi Matahari sambil berputar.
Namun, hari 24 jam yang selama ini kita gunakan adalah hari Matahari, diukur bukan terhadap bintang-bintang, tetapi hanya terhadap satu bintang, yaitu Matahari. Sehari diukur dari tengah hari ke tengah hari, sama dengan 24 jam, atau 86.400 detik.
Pengukuran itulah yang terlihat secara misterius lebih pendek dari yang seharusnya.
Bukan hari ini saja hari terasa jadi lebih pendek karena rotasi Bumi lebih cepat. Para pakar juga mencatat, sepanjang Juli hingga Agustus 2025, terdapat beberapa hari yang tercatat menjadi hari-hari terpendek, seperti 9 Juli (lebih pendek 1,23 milidetik), dan 22 Juli (lebih pendek 1,36 milidetik).
Sejak pencatatan resmi mulai dilakukan pada tahun 1973, hari secara bertahap mulai menjadi lebih panjang, yang sebagian besar disebabkan oleh Bulan. Saat mengorbit Bumi, Bulan menimbulkan gesekan, menyebabkan lintasan orbitnya bergeser ke luar.
Saat hal ini terjadi, energi rotasi bumi kemudian ditransfer ke Bulan, yang menyebabkan rotasi Bumi jadi melambat. Hal tersebut membuat hari-hari di Bumi menjadi lebih panjang.
Posisi Bulan yang tepat kemudian membantu para ilmuwan menentukan tanggal 9 Juli, 22 Juli, dan 5 Agustus sebagai hari-hari lebih cepat ketika Bumi akan mengalami hari Matahari yang terjadi lebih cepat.
Pada ketiga tanggal tersebut, variasi posisi Bulan tetap relatif terhadap khatulistiwa Bumi, dapat memengaruhi gaya pasang surut yang secara halus akan memengaruhi laju rotasi Bumi.
Jika Bulan menyebabkan fluktuasi jangka pendek dalam kecepatan rotasi bumi, maka penyebab utama percepatan tersebut lebih mungkin disebabkan oleh rotasi yang terjadi lebih lambat dari inti cair Bumi, yang menyebabkan bagian lain di planet ini berputar lebih cepat. (Irene)
Sumber : cnnindonesia.com
Video Terbaru




MOST VIEWED




