Berita

Starbucks Turunkan Harga di China di Tengah Persaingan Ketat dan Lesunya Ekonomi

Starbucks resmi menurunkan harga sejumlah minuman dingin di China mulai 3 Juni 2025.

KamiBijak.com, Berita - Starbucks, jaringan kopi asal Amerika Serikat, mengumumkan penurunan harga untuk beberapa produk minuman dingin di China mulai Selasa, 3 Juni 2025. Kebijakan ini diumumkan secara resmi melalui akun media sosial Weixin milik Starbucks, dan menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan berat di pasar kopi China yang semakin kompetitif.

Menurut laporan Reuters, potongan harga yang diterapkan rata-rata sebesar 5 yuan atau sekitar Rp 81.290 (setara dengan USD 0,70). Penyesuaian ini mencakup puluhan varian minuman, termasuk Frappuccino dan minuman non-kopi lainnya. Dengan adanya penurunan ini, beberapa produk Starbucks kini dijual mulai harga 23 yuan atau sekitar Rp52.000.

China merupakan pasar terbesar kedua bagi Starbucks setelah Amerika Serikat. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, bisnis perusahaan ini mulai tertekan oleh perlambatan ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat. Persaingan juga semakin sengit dengan kehadiran pemain lokal seperti Luckin Coffee dan Cotti, yang menawarkan harga jauh lebih murah—bahkan mulai dari 8,8 yuan (sekitar Rp22.000). Dalam beberapa kasus, konsumen bisa mendapatkan kopi hanya dengan 2,9 yuan (sekitar Rp6.600) melalui promosi dari platform digital seperti JD.com dan Alibaba Group.

Meski demikian, sumber internal yang dekat dengan manajemen Starbucks mengungkapkan bahwa pemotongan harga ini bukan semata-mata untuk menyaingi pesaing dalam perang harga. 

“Starbucks tampaknya memiliki strategi jangka panjang, yaitu untuk meningkatkan penjualan pada jam-jam sepi, terutama dengan mempromosikan minuman non-kopi pada sore hari,” kata sumber tersebut, yang enggan disebutkan namanya karena tidak memiliki otoritas untuk berbicara ke media.

Gerai Starbucks di China. (Foto : Dok NRN.com)

 

Sebelumnya, Starbucks pernah menegaskan tidak ingin terlibat dalam perang harga dengan pesaingnya. Namun, dalam praktiknya, perusahaan sudah mulai mengambil langkah-langkah penyesuaian, seperti memperkenalkan ukuran minuman yang lebih kecil dan mendistribusikan kupon diskon kepada pelanggan.

Langkah ini mencerminkan upaya Starbucks dalam beradaptasi dengan realitas baru pasar China, di mana konsumen menjadi lebih selektif dalam pengeluaran mereka. Selain penyesuaian harga, perusahaan juga tengah mempertimbangkan langkah-langkah restrukturisasi keuangan, termasuk penjualan sebagian saham untuk memperkuat posisi bisnisnya di wilayah tersebut.

Penurunan harga ini diharapkan dapat mendorong peningkatan volume penjualan dan memperluas jangkauan pasar Starbucks di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Dengan strategi yang lebih fleksibel, perusahaan berharap tetap relevan di pasar China yang semakin dinamis dan berubah cepat. (Restu)

Sumber: Kompas