BijakFlash

Seminar “Antara HAM dan Penanggulangan Terorisme” Demi Menjaga Keamanan Negara

Pusat Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme (PRIK KT) dan Revera Institute menyelenggarakan seminar terkait kasus terorisme di Indonesia.

1,629  views

KamiBijak.com, Flash – Pasca ditetapkannya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai salah satu kelompok teroris di Indonesia, muncul perdebatan terutama dari pihak HAM yang melihat adanya subjektivitas dan unsur politik dari pemerintah dalam penetapan OPM sebagai kelompok teroris. 

Seminar yang diadakan pada Senin (27/9) lalu mengangkat perbincangan tentang “Antara HAM dan Penanggulangan Terorisme yang diadakan di J.W Marriott. Karena terkait dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang telah melakukan deportasi terhadap empat orang yang memiliki hubungan dengan jaringan ISIS. 

Seminar yang dihadiri sekitar 50 orang ini berasal dari berbagai profesi dan instansi, seperti akademisi, peneliti, pakar, birokrat, praktisi, dan lembaga swadaya masyarakat serta menghadirkan empat orang narasumber,  Dr. Ronny Franky Sompie, S.H., M.H (Plt. Dirjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM), Ali A. Wibisono, Ph.D (Dosen Prodi Kajian Terorisme dan Dept. HI Universitas Indonesia), Andhika Chrisnayudhanto, S.I.P., S.H., M.A (Deputi III Kerjasama Internasional BNPT RI), Irjen. Pol. (Purn) Dr. Benny J. Mamoto (Ketua Harian Komisi Nasional Kepolisian Indonesia) serta Irjen. Pol. Marthinus Hukom, S.Ik., M.Si (Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri) sebagai narasumber kunci. 

Irjen. Pol. Marthinus Hukom menyampaikan alasan mengapa KKB dan OPM bisa dikatakan sebagai kategori teroris karena kedua organisasi tersebut telah melakukan kekerasan, intimidasi, dan menyebarkan rasa takut yang membuat masyarakat yang tidak bersalah. 

Dr. Ronny Franky Sompie mengatakan bahwa imigrasi telah melakukan kerja sama antara BNPT dan Polri terkait pemberian informasi mengenai daftar pencarian orang (DPO) agar sistem dalam imigrasi tersebut dapat melakukan pencarian di seluruh Indonesia. 

Dalam konteks Papua, semejak dilabeli sebagai sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), tingkat kekerasan yang dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin meningkat dengan korban sebanyak 70% berasal dari warga sipil. 

Dalam seminar ini menjadi kesempatan penting untuk berdiskusi mengenai masalah terorisme demi menjaga keamanan negara secara bersama-sama. (GLOR/MG)

Sumber : Press Release Debindo

#BijakFlash
#KamiBijakChannel
#GenggamDuniaTanpaSuara

Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel

Follow kami juga di sini: 
Website: http://bit.ly/KamiBijakcom 
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram 
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook 

=========================================================
Tag: pusat riset ilmu kepolisian dan kajian terorisme,prik kt,kkb papua,opm,
seminar antara ham dan penanggulangan terorisme,organisasi papua merdeka,disabilitas,media ramah disabilitas,kamibijak,kamibijak.com