BijakFun

Sasha, Mantan Guru yang Mendirikan Sekolah Anak Disabilitas

Kisah Sasha, mantan guru yang mendirikan sekolah khusus anak Disabilitas.

1,586  views

Kamibijak.com, Hiburan – Tirza Dian Octivia sudah lebih dari 10 tahun lamanya selalu berinteraksi secara intens dengan anak-anak disabilitas. Perempuan yang kerap disapa Sasha ini juga berprofesi sebagai terapis hingga guru bagi anak-anak disabilitas ini memahami betul apa yang menjadi kebutuhan anak-anak disabilitas.

"Saya berinteraksi dengan anak-anak ini sudah 10 tahun. Dulu pernah jadi terapis kemudian bekerja di sekolah yang kebetulan juga handle anak-anak terutama usia SMP dan SMA," ujar Sasha saat ditemui Basra, Selasa (12/9).

Muncul di benak Sasha bahwa dilahirkannya anak-anak disabilitas tersebut pasti ada tujuan dari Sang Pencipta. Sasha pun berkeinginan membantu anak-anak disabilitas tersebut agar sampai pada tujuannya.

"Kebanyakan orang berpikir bahwa anak-anak yang sukses itu lewat jalur akademis. Tapi jalur ini beda dengan anak-anak disabilitas. Kita tidak bisa terapkan jalur itu untuk anak-anak disabilitas. Mengajari anak-anak disabilitas life skill itu harus secara halus," ucapnya.

Hal tersebut lantas menimbulkan kegelisahan di hati Sasha. Semakin berjalannya waktu kegelisahan itu semakin membuat Sasha resah hingga akhirnya ia memutuskan untuk mendirikan pusat pembelajaran bagi anak-anak disabilitas, yaitu Destiny Learning Center.

"Dua tahun lalu ketika masih pandemi masih berupa workshop-workshop untuk anak-anak disabilitas secara online. Satu tahun kemudian saya ngajak teman-teman yang satu visi dan misi bikin kurikulum dan silabusnya. Dan pada Februari tahun ini baru ada gedungnya," terang Sasha.

Menurut Sasha, terapi bagi disabilitas mempunyai batas waktu maksimal hingga usia 12 tahun. Padahal anak-anak disabilitas membutuhkan waktu yang relatif lama untuk bisa belajar life skill.

"Banyak juga orang tua yang curhat nanti setelah anaknya selesai terapi bagaimana kelanjutannya. Saya jadi makin mikir, dari situ akhirnya makin kuat tekad untuk bikin pusat pembelajaran bagi anak-anak disabilitas," ujarnya.

Di Destiny Learning Center, anak-anak berkebutuhan khusus tersebut diajari terkait life skill agar bisa mandiri.

Saat ini Destiny Learning Center yang berlokasi di kawasan Klampis, Surabaya, memiliki 18 anak asuh dengan berbagai kondisi disabilitas intelektual. (Rafly/MG)

Sumber: kumparan.com

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share.
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel
 
Follow kami juga di sini: 
 
 
Terima kasih sudah menonton.
 
Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.