
Kenapa Lingkaran Pertemanan Mengecil Seiring Usia? Ini Penjelasan yang Menenangkan
Temukan alasan emosional dan ilmiah di balik menyusutnya lingkaran pertemanan dalam hidup dewasa.
KamiBijak.com, Hiburan - Pernah merasa bahwa semakin dewasa, jumlah teman dekat yang benar-benar nyambung justru makin sedikit? Dulu saat masih sekolah atau kuliah, rasanya gampang sekali menjalin pertemanan, ada teman nongkrong, teman satu bangku, hingga teman curhat yang silih berganti hadir. Tapi sekarang? Grup WhatsApp ramai, tapi tak banyak yang tahu kondisi hati kita sebenarnya.
Tenang, kamu tidak sendiri. Fenomena ini bukan cuma umum terjadi, tapi juga dianggap wajar dan bahkan sehat secara psikologis. Menurut penelitian dari American Psychological Association (Charles & Carstensen, 2010), seiring bertambahnya usia, manusia cenderung lebih selektif dalam menjalin hubungan sosial demi kualitas hidup yang lebih baik.
Artinya, jika sekarang kamu merasa hanya ingin dekat dengan segelintir orang yang benar-benar nyambung dan suportif, itu bukan tanda kamu antisosial, itu tanda kamu sedang bertumbuh secara emosional. Berikut beberapa alasan mengapa lingkaran pertemanan semakin mengecil seiring bertambahnya usia:
- Prioritas Hidup yang Berubah
Saat memasuki usia dewasa, kamu mulai memfokuskan energi pada hal-hal yang benar-benar penting. Hubungan yang dangkal atau tidak seimbang terasa melelahkan untuk dipertahankan. Waktu lebih banyak tercurah untuk pekerjaan, keluarga, dan kesehatan pribadi. Maka, wajar jika kamu lebih memilih menjalin relasi yang bermakna daripada sekadar ramai-ramai tanpa koneksi emosional.
- Perbedaan Nilai dan Cara Pandang
Saat muda, kamu bisa akrab hanya karena hobi yang sama. Namun, seiring waktu, perbedaan nilai hidup, prinsip, atau bahkan cara berkomunikasi bisa membuat hubungan merenggang. Studi dari Journal of Social and Personal Relationships (Wrzus et al., 2013) menyebutkan bahwa orang dewasa lebih menghindari konflik sosial dan memilih relasi yang mendalam secara emosional.
- Waktu dan Energi Jadi Terbatas
Dulu, nongkrong hingga larut malam mungkin terasa biasa. Sekarang, istirahat dan waktu pribadi jauh lebih bernilai. Kamu menjadi lebih selektif dalam menyalurkan energi sosial, dan itu bukan egois, itu bagian dari menjaga kesehatan mental dan emosional.
- Kebutuhan Emosional yang Lebih Bermakna
Semakin dewasa, kamu tidak lagi butuh banyak teman untuk merasa diterima. Kamu mencari hubungan yang penuh pengertian dan pertumbuhan. Teori Socioemotional Selectivity (Carstensen, 1992) mendukung hal ini, orang dewasa cenderung memilih relasi yang memberi makna emosional dibanding kuantitas semata.
- Kamu Bertumbuh, dan Itu Wajar
Seiring pertumbuhan pribadi, kamu akan berubah. Dan perubahan itu berdampak pada relasi. Teman yang dulu cocok belum tentu sesuai dengan versi dirimu yang sekarang. Kadang kehilangan beberapa orang justru membuka jalan untuk menemukan koneksi yang lebih sejati.
Jadi, jika kamu merasa lingkaran sosialmu semakin kecil, jangan khawatir. Itu bukan tanda kamu tertinggal, tapi justru sedang memurnikan hidupmu. Di usia ini, kualitas pertemanan jauh lebih bermakna daripada sekadar jumlah. (Restu)
Sumber : Cosmopolitan Indonesia
Video Terbaru




MOST VIEWED




