KabarBijak

Kawasan Baduy Dalam Akan Jadi "Blank Spot" Internet?

Tetua Adat Baduy meminta kawasan Baduy Dalam bersih dari sinyal internet.

1,590  views

Kamibijak.com, Infosiana – Desa Kanekes, yang merupakan bagian dari kawasan Baduy Dalam di Leuwidamar, Lebak, mendapat permintaan khusus dari tetua adat Baduy. Mereka meminta agar kawasan tersebut bebas dari sinyal internet, dengan tujuan untuk melindungi masyarakat Baduy dari pengaruh konten negatif di internet.

Dalam laporan dari detik.com, permintaan tersebut disampaikan melalui surat yang ditandatangani oleh beberapa tetua adat, seperti Tangtu Tilu Jaro Tujuh, Wakil Jaro Tangtu, Tanggungan Jaro 12, Wakil Jaro Warega, dan diketahui oleh Jaro Pamarentah atau Kepala Desa Kanekes.

Surat yang ditulis pada tanggal 1 Juni 2023 ini ditujukan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak.

Surat tersebut berisi dua permintaan utama. Pertama, menghapus atau mengalihkan sinyal internet di wilayah tanah Ulayat Baduy. Kedua, meminta pembatasan atau penutupan aplikasi yang mengandung konten negatif yang berpotensi mempengaruhi moral dan akhlak generasi muda Baduy.

Kepala Desa Kanekes, Saija, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa surat permintaan ini telah diajukan. Keputusan ini merupakan hasil dari musyawarah yang dilakukan oleh para tetua adat.

"Iya, kami melayangkan surat tersebut. Permintaan ini berasal dari para tetua adat," kata Saija pada Kamis, (08/06/23) lalu.

Saija menjelaskan bahwa permintaan untuk memiliki "blank spot" internet akan difokuskan di wilayah Baduy Dalam. Hal ini bertujuan agar pengunjung yang datang ke sana tidak dapat menggunakan ponsel karena tidak ada sinyal yang tersedia.

"Baduy Dalam tidak boleh menjadi seperti daerah lain yang bebas. Tetua adat khawatir bahwa jika sinyal masih ada, ada saja yang mencoba bersembunyi dan menggunakan ponsel," ujar Saija.

"Permintaan ini hanya untuk Baduy Dalam agar tidak ada akses internet," tambahnya.

Saija juga menyatakan bahwa permintaan ini sebenarnya telah disampaikan secara lisan kepada pemerintah sebelumnya. Namun, kali ini permintaan tersebut diajukan secara resmi melalui surat.

"Belum pernah sebelumnya ada pengiriman surat resmi seperti ini. Alasannya adalah pengaruh negatif dari internet terhadap generasi muda di Baduy Dalam," jelas Saija. (MG/Disha)

Sumber: cnnindonesia.com

 
Jangan lupa subscribe, komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   
 
Follow kami juga di sini: 
 
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.