KabarBijak

Berlakukan Lockdown, Mengapa Angka Kematian Akibat Corona di Italia Malah Tertinggi di Dunia?

Italia sudah memberlakukan lockdown nasional selama hampir dua pekan. Namun mengapa angka kematian virus ini di Italia malah jadi tertinggi di dunia?

3,928  views

Kamibijak.com, Infosiana. Sejak 12 Maret 2020, Italia telah melakukan lockdown sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran virus corona. Namun kebijakan tersebut tidak berbanding lurus dengan tingginya angka kematian di Italia yang kini jadi paling tinggi di dunia. 

Seperti dilansir dari bbc.com, korban meninggal akibat corona di Italia telah meningkat sebanyak 427 kasus dalam sehari. Angka kematian mencapai 3.405 orang per 20 Maret 2020, melebihi China sebagai negara dimana virus corona pertama kali muncul. 

Di Italia, kebijakan lockdown diberlakukan selama hampir dua pekan sebagai upaya pihak berwenang untuk menghentikan laju penyebaran virus corona. Aktivitas warga dibatasi secara ketat, masyarakat diminta untuk tetap berada di dalam rumah. 

Sebagian besar kasus terjadi di wilayah utara Italia. Wilayah terparah berada di Lombardy, dengan jumlah kasus kematian mencapai 319 orang dalam sehari. Lalu, mengapa angka kematian akibat corona di Italia begitu tinggi? 

Direktur kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan situasi di Italia mungkin disebabkan jumlah kasus yang "menakjubkan" serta kaum lansia yang berjumlah banyak di antara populasi negara tersebut. 

"Namun untuk menekan dan mengendalikan epidemi, negara-negara harus mengisolasi, menguji, merawat, dan melacak," kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Ghebreyesus.

Sejak dua pekan lalu, pemerintah Italia memerintahkan semua toko ditutup kecuali toko bahan pangan dan apotek. Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte mengatakan semua bar, restoran, salon, dan divisi kantor yang tidak bersifat esensial mesti sementara ditutup. 

Adapun layanan antar makanan akan diperbolehkan. Langkah penutupan sementara ini dibarengi dengan penutupan sekolah, pusat kebugaran, kolam renang, kelab malam, museum dan resor ski di seantero Italia.

Dikutip dari bbc.com, menanggapi situasi ini, Kedutaan Besar RI di Roma telah menyiapkan langkah untuk keamanan WNI yang berada di Italia. Sebagian besar WNI yang berada di Italia bagian Utara adalah mahasiswa. 

"Dalam briefing pertama (dengan pemerintah Italia) kami sudah meminta agar ada aturan bahwa semua embassy (kedutaan asing), termasuk KBRI, punya akses kepada warga negara (yang terpapar virus)," kata Esti Andayani, dubes RI di Roma, kepada wartawan BBC News Indonesia, Mohamad Susilo, Senin (09/03).

Pemerintah Italia, kata Esti, berjanji akan menginformasikan jika ada WNI yang terpapar. Informasi atau notifikasi akan disampaikan Kementerian Kesehatan dan Institusi Emergency Civil Protection di Italia. 

"Kami juga akan mematuhi aturan/protokol yang berlaku, bahwa kami tidak akan membuka identitas (warga yang terpapar virus). Di sini aturannya sangat ketat untuk tidak membuka identitas warga yang terpapar Covid-19," kata Esti.

Sumber:
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-51732216

----

Jangan lupa subscribe, tinggal komentar dan share.
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel

Follow kami juga di sini:
Website:http://bit.ly/KamiBijakcom
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook

Terima kasih sudah menonton, Like, Follow dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.