KabarBijak

Bangga! Indonesia Menjadi Negara Pertama yang Mempunyai Markas Besar Di UNESCO

Indonesia menjadi negara pertama yang punya area khusus di Markas Besar UNESCO.

629  views

KamiBijak.com, Infosiana – Sidang Umum UNESCO yang merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, sebuah keputusan yang ditegaskan selama Pleno Konferensi Umum ke-42 UNESCO di markas besar UNESCO Paris, Perancis, pada Senin (20/11).

Langkah ini merupakan hasil upaya Pemerintah Indonesia untuk mengusulkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam sidang umum UNESCO, sejalan dengan ketentuan dalam pasal 44 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Pasal tersebut menyatakan, "Pemerintah meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan."

Keputusan UNESCO ini disambut positif oleh Duta Besar Indonesia untuk Perancis, Andora, dan Monako, Mohamad Oemar, yang menyatakan bahwa penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pada sidang umum UNESCO akan berdampak positif pada perdamaian, keharmonisan, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.

Selain menjadi bahasa resmi dalam sidang umum, Indonesia juga mencatat prestasi sebagai negara pertama di antara anggota UNESCO yang memiliki area khusus di markas besar UNESCO, Paris, Perancis, yang diberi nama 'Archipelago Street' atau Jalan Nusantara. 

Area ini menjadi wadah untuk memamerkan berbagai karya seni asli Indonesia, termasuk replika tengkorak manusia purba, maket Candi Borobudur dan Candi Prambanan, relief Samudra Raksa, lukisan kematian Kumbakarna karya Nyoman Mandra, Garuda Wisnu Kencana karya Nyoman Nuarta, serta souvenir perak Borobudur, patung pemain seruling, angklung robot karya Eko Mursito, peta, dan inventaris digital yang menyoroti keseluruhan 66 warisan budaya alam UNESCO di Indonesia.

Mohamad Oemar, yang juga merupakan Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, menyampaikan sambutan dan menegaskan bahwa komitmen Indonesia dalam pelestarian dan restorasi benda budaya melalui UNESCO terwujud dalam Jalan Nusantara. 

Upaya Indonesia dalam mendukung UNESCO dalam pelestarian dan restorasi karya seni mendapat apresiasi dari Nicholas Jeffrey, Assistant Director-General of UNESCO for Administration and Management, yang mengakui peran penting Indonesia sebagai anggota UNESCO, khususnya dalam bidang budaya.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Hilmar Farid, menekankan bahwa area khusus Jalan Nusantara mencerminkan keragaman warisan budaya Indonesia, memberikan gambaran mendalam mengenai perkembangan signifikan yang dapat menjadi contoh untuk negara anggota UNESCO di masa depan. Area ini akan tetap menjadi tempat permanen di markas besar UNESCO setidaknya selama lima tahun ke depan.(Rafly/MG)

Sumber: Jawapos.com

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share.
 
Follow kami juga di sini:
 
 
Terima kasih sudah menonton.

Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.