BijakFun

Singapura Berencana Menerapkan Rambu Lalu Lintas Bersuara Agar Dapat Diakses Disabilitas Netra

Master plan Singapura untuk menerapkan rambu lalu lintas yang bersuara agar membangun masyarakat yang lebih inklusif

1,668  views

KamiBijak.com, Infosiana – 10 pusat kota Singapura akan dipasang rambu lalu lintas bersuara di 325 titik penyeberangan pejalan kaki. hal ini merupakan bagian dari master plan yang diluncurkan pada 17 Agustus untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif.

Sekitar 1.300 sinyal lalu lintas yang dapat didengar ini sudah dipasang di sekitar Singapura, tetapi yang baru ini akan menjadi yang pertama beroperasi 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Biasanya, yang lain hanya tersedia dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam.

Ini Dia! Beberapa Rambu Lalu Lintas Yang Aneh di Singapura - KabarPenumpang  - Jalur Informasi Penumpang Tiga Moda

Proyek itu rencananya akan kerjakan oleh Ministry of Transport and Land Transport Authority, yang merupakan bagian dari Enabling Masterplan 2030, menetapkan visi Singapura pada 2030 sebagai masyarakat inklusif, dan melayani kebutuhan disabilitas dan pengasuh mereka.

Inisiatif lain yaitu dengan membuat semua pemilik bangunan untuk menyediakan fitur aksesibilitas dasar di seluruh bangunan setiap kali pekerjaan penambahan dan perubahan dilakukan, melalui undang-undang yang ditargetkan untuk awal 2023.

Master plan terbaru, Singapore’s fourth enabling master plan, disusun oleh Steering Committee beranggotakan 27 orang yang diketuai bersama oleh Eric Chua, Sekretaris Senior Parlemen (Pembangunan Sosial dan Keluarga), dan Gan Seow Kee, Wakil Ketua Federasi Bisnis Singapura.

Rencana tersebut menampilkan 29 rekomendasi di bawah tiga tema strategis di 14 area fokus.

Tiga tema tersebut adalah:

- Memperkuat dukungan untuk pembelajaran sepanjang hayat dalam ekonomi yang cepat berubah,

- Memungkinkan para disabilitas untuk hidup mandiri, dan

- Menciptakan lingkungan fisik dan sosial yang inklusif bagi disabilitas.

Mantan Kepala Kelayakan Kerja dan Ketenagakerjaan dan Advokasi di Asosiasi Penyandang Disabilitas Visual Singapura dan anggota Steering Committee Chong Kwek Bin, mengatakan rambu bersuara yang aktif 24 jam akan sangat bermanfaat bagi disabilitas netra, karena saat ini mereka baru dapat bergantung pada lalu lintas yang saat menyala setelah jam 7 pagi dan sebelum jam 9 malam.

Inovasi Singapore untuk Terus Meningkatkan Kepeduliannya, Salah Satunya  Lewat "Silver Zone" Halaman 2 - Kompasiana.com

“Masalahnya (pada periode lain) Anda tidak tahu di mana tiang lalu lintas ketika tidak ada suara sama sekali,” ucap Chong.

“Untuk lampu lalu lintas yang ada dengan sinyal homing, kami mendengar sinyal berupa suara bip dan kami mengikutinya ke tiang lalu lintas. Tapi sinyal homing ini juga dimatikan di malam hari,” lanjut Chong, yang juga disabilitas netra. (MG/Dicky)

Sumber: Liputan6.com

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   
 
 

Terima kasih sudah menonton. Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.