BijakFun

Jacob Barnett: Seorang Anak Jenius dengan Autisme

Autisme Bukan Halangan, Jacob Barnett Buktikan Potensi Luar Biasa.

3,068  views

Kamibijak.com, Hiburan – Seorang anak yang memiliki kecerdasan yang menghebohkan publik dengan prestasinya adalah Jacob Barnett. Dengan nilai IQ yang melampaui Albert Einstein, yaitu 170 saat berusia 13 tahun, Jacob telah menarik perhatian dunia. Namun, yang membuatnya semakin istimewa adalah fakta bahwa ia adalah seorang anak dengan autisme.

Sejak masa kecilnya, Jacob telah menunjukkan tanda-tanda bahwa ia bukanlah seorang anak biasa. Pada usia dua tahun, ia berhenti berbicara dan menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Jacob didiagnosis mengidap Sindrom Asperger. Para dokter dan ahli sempat meramalkan bahwa Jacob tidak akan mampu hidup seperti orang kebanyakan atau memberikan kontribusi dalam masyarakat.

Namun, sang ibu, Kristine, tidak menyerah pada anaknya. Ia memberikan perhatian dan perawatan khusus tanpa memaksa Jacob untuk menjadi seperti anak-anak lainnya. Suatu hari, Kristine mengetahui bahwa Jacob memiliki minat dalam matematika dan sains, dan ia memutuskan untuk fokus pada minat tersebut. Ia menghentikan terapi yang tidak memberikan hasil yang signifikan dan memutuskan untuk mengajarinya sendiri. Kristine membantu Jacob bermain puzzle dan mengajarkannya konsep-konsep matematika yang lebih tinggi, bahkan pada usia yang sangat muda. Mereka juga mengunjungi planetarium untuk melihat planet Mars melalui teleskop. Semangat dan keingintahuan Jacob semakin berkembang dari pengalaman tersebut.

Jacob sendiri telah memahami konsep spektrum cahaya sejak usia dua tahun. Pada usia tiga tahun, ia sudah mampu berbicara dalam empat bahasa berbeda dan membuat peta menggunakan cotton bud. Ia bahkan belajar huruf Braille secara otodidak.

Prediksi para dokter ternyata meleset. Berkat dorongan dari ibunya, yang kemudian merilis buku berjudul 'The Spark: A Mother's Story of Nurturing Genius', pada usia delapan tahun, Jacob telah menyelesaikan sekolah matematika. Pada usia 11 tahun, ia menjadi mahasiswa di Indiana University dan bahkan telah menerbitkan jurnal ilmiah.

Pada usia 13 tahun, Jacob telah menjadi pembicara dalam acara TEDXTeen Talk yang menginspirasi anak-anak muda untuk mengubah pendekatan mereka terhadap belajar. Pada usia 15 tahun, Jake meneruskan pendidikannya dengan mengambil program S2 di Waterloo's Perimeter Institute untuk jurusan Fisika Teoritik. Di sana, pada usia yang sangat muda, yaitu 24 tahun, Jacob berhasil meraih gelar PhD. Selain itu, ia juga mencoba menjadi penulis dan pengusaha.

Prestasi Jacob Barnett menjadi inspirasi bagi banyak orang, tidak hanya bagi mereka yang juga seorang autisme, tetapi juga bagi mereka yang ingin menggapai impian dan mencapai prestasi yang luar biasa. (MG/Disha)

Sumber: wolipop.id

 
Jangan lupa subscribe, komentar, dan share. 
 
Follow kami juga di sini: 
 
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.