
Spicule, Tren Skincare Baru yang Disebut ‘Microneedling dalam Botol’
Spicule menjadi tren baru di dunia skincare dengan klaim mampu memberi efek mirip microneedling tanpa prosedur invasif.
KamiBijak.com, Hiburan - Industri kecantikan selalu melahirkan inovasi baru, dan kali ini perhatian tertuju pada spicule, bahan aktif yang digadang-gadang mampu memberi efek seperti microneedling hanya melalui pemakaian topikal. Disebut juga sebagai “microneedling dalam botol”, spicule menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta skincare karena dianggap praktis, aman digunakan di rumah, dan tetap efektif memperbaiki kondisi kulit.
Apa Itu Spicule?
Spicule pertama kali populer di Korea Selatan sebelum merambah ke produk skincare global. Secara sederhana, spicule adalah struktur mikroskopis berbentuk jarum halus yang dapat menembus lapisan atas kulit. Bahan ini biasanya berasal dari spons laut seperti Haliclona spp yang kaya kalsium dan silika, atau dibuat secara sintetis dari bioaktif tertentu.
Menurut Dr. Marisa Garshick, spicule bekerja dengan cara menciptakan saluran mikro di kulit. Proses ini menstimulasi pengelupasan alami, mempercepat regenerasi sel, serta membantu penyerapan bahan aktif lain dalam produk perawatan. Hasilnya, kulit tampak lebih cerah, halus, dan kenyal.
Kombinasi Bahan yang Optimal
Dermatolog Dr. Nicole Salame menjelaskan bahwa spicule sering dikombinasikan dengan bahan populer seperti niacinamide, kolagen, atau Centella Asiatica. Formula ini dapat membantu memperbaiki tekstur kulit, mengecilkan pori-pori, hingga mempercepat penyembuhan kulit bermasalah. Ia menyebut spicule sebagai bentuk eksfoliasi mekanis yang bekerja lembut namun efektif.
Perbedaan dengan Microneedling
Meski sama-sama menstimulasi regenerasi kulit, spicule dan microneedling memiliki perbedaan signifikan. Spicule hanya menembus kulit sedalam 0,2–0,5 mm, sementara prosedur microneedling klinis bisa mencapai 2,5 mm. Artinya, spicule lebih cocok digunakan secara rutin di rumah, sedangkan microneedling memberikan hasil lebih cepat namun harus dilakukan tenaga profesional dengan alat khusus.
Hasil Penggunaan Spicule. (Foto : Dok Vocal Media)
Cara Penggunaan yang Aman
Agar hasil optimal, Dr. Garshick menyarankan spicule diaplikasikan pada kulit yang bersih dan kering, idealnya di malam hari. Setelah itu, lanjutkan dengan serum atau pelembap yang menenangkan untuk mendukung pemulihan kulit.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Hindari penggunaan bahan aktif kuat seperti AHA, BHA, vitamin C, atau retinol setelah spicule, karena kulit akan lebih sensitif.
- Gunakan hanya 1–2 kali seminggu untuk memberi waktu kulit beristirahat.
- Jangan menggosok terlalu keras agar terhindar dari iritasi atau hiperpigmentasi.
Spicule umumnya aman untuk berbagai jenis kulit. Tetapi, mereka yang memiliki kulit sangat sensitif, jerawat aktif, atau rentan hiperpigmentasi sebaiknya lebih berhati-hati. Melakukan patch test sebelum pemakaian rutin sangat dianjurkan.
Dengan manfaat yang menjanjikan, spicule berpotensi menjadi salah satu bahan skincare favorit di masa depan. Meski begitu, penggunaannya tetap harus bijak agar hasil yang didapat maksimal tanpa menimbulkan risiko. Inovasi ini bisa jadi solusi bagi mereka yang ingin mendapatkan efek peremajaan kulit ala microneedling, tetapi tanpa perlu menjalani prosedur invasif di klinik kecantikan. (Restu)
Sumber : Wolipop
Video Terbaru




MOST VIEWED




