
Pilih Alat Dengar yang Aman Demi Jaga Kesehatan Pendengaran
Menjaga kesehatan pendengaran bisa dilakukan salah satunya dimulai dari pemilihan alat dengar atau personal listening device yang aman.
KamiBijak.com, Hiburan - Menjaga kesehatan pendengaran bisa dimulai dengan memilih alat dengar atau personal listening device yang aman untuk digunakan sehari-hari, ungkap seorang dokter spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan-Kepala dan Leher (THT-KL) Dr. dr. Fikri Mirza Putranto.
Alat dengar yang digunakan sehari-hari disarankan memiliki noise cancelling agar bisa meredam suara bising dari luar dan jangan menaikkan volume saat mendengarkan menggunakan earphone.
“Jadi dia bisa redam bunyi lingkungan supaya tidak terdengar masuk ke dalam. Ini yang paling aman untuk dipakai di tempat ramai,” kata Fikri.
Beberapa model listening device yang saat ini ada di pasaran seperti earbuds, over ear atau headphone yang menutup seluruh bagian telinga atau bone conduction memiliki kemampuan untuk menghasilkan suara maksimal 95 sampai 110 desibel.
Penggunaan alat-alat ini hanya disarankan dipakai selama 15 menit, namun banyak masyarakat yang memakai alat dengar dalam waktu lebih dari satu jam untuk menemani saat dalam perjalanan, bahkan ada juga yang dipakai sampai tertidur.
Alat dengar yang dilengkapi dengan fitur noise cancelation dapat membantu telinga menerima suara yang ingin didengar dengan volume yang aman, karena tidak akan terganggu suara bising di luar.
Namun fitur ini harus digunakan dengan bijak karena ketika meredam suara bising di luar, maka otak tidak bisa membedakan mana yang bahaya dan tidak, sehingga bisa menimbulkan kecelakaan karena terlalu fokus pada suara yang didengar dari earphone.
Fikri juga menyarankan untuk bisa memilih jenis alat dengar bone conduction karena kebutuhan untuk menaikkan volume lebih kecil dibanding jenis alat dengar lainnya.
“Bone conduction, walaupun memang dia tidak bisa melindungi bunyi (dari luar), tapi kebutuhan untuk menaikkan volume-nya dia lebih kecil dibandingkan yang penggunaan yang tiga di atas ini. Jadi kalau misalnya teman-teman atau adik-adik sambil jalan, misalnya sambil lari, maka tentu selain mendengar bunyi, juga harus tahu ada bunyi lingkungan,” sarannya.
Dalam penggunaan alat dengar, Ia menyarankan untuk menggunakan earphone selama kurang dari 60 menit per hari dengan volume maksimal 60 persen, tidak lupa selalu memperhatikan tanda ambang bahaya volume pada handphone, istirahat lima menit setiap satu jam pemakaian.
Sedangkan untuk alat dengar dengan model earbud yang menempel dengan telinga, dapat meningkatkan serumen di telinga yang punya efek samping membuat gatal. Sehingga perlu untuk menjaga kebersihan earbud dengan menaruh di tempat bersih dan jangan menggaruk telinga atau mengorek jika gatal.
Fikri juga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan pendengaran tahunan jika memang aktif menggunakan personal listening device.
“Pada kasus yang sangat berat, biasanya ini kita temukan pada orang-orang yang latihan menembak pilihannya adalah operasi. Jadi, kita mengganti fungsi rumah siput dengan implan koklea,” katanya. (Irene)
Sumber : antaranews.com
Video Terbaru




MOST VIEWED




