
Mengenal Soft Ghosting: Saat Seseorang Menghilang Perlahan Tanpa Alasan Jelas
Pelajari apa itu soft ghosting, alasan di baliknya, dan bagaimana cara menyikapinya.
KamiBijak.com, Hiburan - Pernahkah kamu mengalami situasi di mana seseorang yang sebelumnya aktif membalas pesanmu, tiba-tiba mulai menjawab singkat, memberikan reaksi tanpa balasan kata, atau bahkan menghilang perlahan tanpa kejelasan? Jika iya, bisa jadi kamu sedang menjadi korban dari fenomena bernama soft ghosting.
Soft ghosting adalah bentuk penghindaran komunikasi secara perlahan namun disengaja, tanpa benar-benar memutuskan hubungan secara langsung. Tidak seperti ghosting yang dilakukan dengan cara tiba-tiba menghilang tanpa jejak, soft ghosting terjadi secara bertahap yang membuatmu terus bertanya-tanya apa yang sebenarnya salah. Pelaku masih memberi tanda kehadiran, seperti menyukai pesanmu atau sekadar memberikan emoji, tapi tidak lagi membalas dengan sepenuh hati.
Ilustrasi soft ghosting. (Foto : Dok Stylist UK)
Fenomena ini kian sering ditemui di era komunikasi digital, di mana interaksi lebih banyak terjadi lewat layar. Dalam banyak kasus, soft ghosting dilakukan karena alasan personal. Salah satunya adalah keengganan menghadapi konfrontasi secara langsung. Pelaku merasa tidak nyaman atau takut menyakiti perasaan orang lain dengan menyatakan bahwa mereka tidak lagi tertarik menjalin komunikasi.
Alasan lainnya adalah keinginan untuk menjaga citra agar tetap terlihat sopan, meski sebenarnya sedang menjauh. Beberapa studi bahkan mengaitkan perilaku ini dengan sifat-sifat tertentu dalam psikologi gelap atau dark triad, seperti narsisme, psikopat ringan, dan Machiavellianisme, karakter yang cenderung manipulatif dan menghindari tanggung jawab emosional.
Dampak dari soft ghosting tidak bisa diremehkan. Bagi korban, pola komunikasi yang melemah secara perlahan ini bisa sangat membingungkan dan menyakitkan. Mereka cenderung terus memikirkan apa kesalahan yang telah mereka buat, merasa tertinggal tanpa penjelasan, dan sulit untuk melepaskan diri dari harapan palsu.
Ketidakjelasan ini juga membuat proses penyembuhan emosional menjadi lebih lama. Tanpa penutupan yang tegas, seseorang bisa terus berharap akan adanya perubahan atau balasan yang lebih baik, padahal kenyataannya hubungan tersebut perlahan-lahan sedang berakhir.
Jika kamu merasa sedang mengalami soft ghosting, penting untuk diingat bahwa kamu tidak bersalah. Perilaku ini lebih mencerminkan ketidakmampuan orang lain dalam mengelola hubungan secara dewasa. Jangan menyalahkan dirimu sendiri atas keputusan yang mereka ambil secara sepihak.
Ambillah waktu untuk menyadari dan menerima situasi. Ungkapkan perasaanmu kepada orang-orang terdekat yang bisa mendukungmu. Fokuslah pada diri sendiri dan lakukan hal-hal yang membuatmu bahagia serta lebih percaya diri. Kamu layak mendapatkan hubungan yang jujur, terbuka, dan saling menghargai, bukan hubungan yang digantung tanpa arah. (Restu)
Sumber : Fimela
Video Terbaru




MOST VIEWED




