Travel

Gunung Ijen: Pesona Blue Fire dan Kawah Asam di Puncak Jawa Timur

Keindahan Gunung Ijen di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso, dari fenomena alam Blue Fire hingga penambang belerang.

KamiBijak.com, Travel - Gunung Ijen menjadi ikon utama dari Pegunungan Ijen dan termasuk dalam destinasi unggulan "Triangle Diamond" Banyuwangi bersama Pantai Plengkung (G-Land) dan Pantai Sukamade. Gunung berapi aktif ini berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur, dan memiliki ketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut. Pertama kali tercatat meletus pada tahun 1796, Gunung Ijen adalah bagian dari rangkaian gunung lainnya seperti Gunung Raung, Marapi, Suket, dan Ranti.

Akses Menuju Ijen

Untuk menuju Ijen, wisatawan dapat terbang ke Bandara Banyuwangi dari kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, atau Yogyakarta. Dari bandara, perjalanan dilanjutkan menuju kota atau langsung ke daerah Jampit. Menyewa mobil lengkap dengan sopir dan BBM seharga sekitar Rp700.000 adalah pilihan ideal. Pendakian biasanya dimulai tengah malam agar sampai di Pos Paltuding sekitar pukul 00.30.

Pendakian Menuju Kawah

Perjalanan mendaki sepanjang 3 km memakan waktu sekitar dua jam. Medan awal berupa tanjakan berpasir, lalu berlanjut ke jalur landai dan terakhir turunan curam berbatu menuju kawah.

 

Fenomena Blue Fire

Daya tarik utama Ijen adalah fenomena Blue Fire yang diklaim hanya ada di Ijen. Fenomena ini muncul akibat reaksi gas bumi dengan oksigen dan hanya bisa disaksikan antara pukul 02.00 hingga 04.00 dini hari. Meskipun kerap tertutup asap belerang, kobaran biru ini tetap memukau para pengunjung yang rela menantang dingin malam demi menyaksikannya.

Fenomena Blue Fire di Kawah Ijen. (Foto : Dok Mytrip)

 

Kawah Ijen

Selain Blue Fire, ada Kawah Ijen, danau asam terbesar di dunia dengan luas 5.466 hektare dan kedalaman 200 meter. Airnya berwarna hijau toska yang memukau. Pengunjung yang ingin mendekat ke bibir kawah disarankan memakai masker gas karena paparan asap belerang sangat berbahaya.

 

Punggung Ijen dan Penambang Belerang

Punggung Ijen adalah jalur landai di mana pengunjung bisa beristirahat sambil menikmati panorama dari ketinggian. Di kawasan ini juga terdapat para penambang belerang yang mengangkut beban hingga 100 kg dengan alat tradisional. Beberapa dari mereka juga menjual kerajinan tangan dari belerang seharga Rp10.000–Rp30.000.

Taksi Manusia

Gerobak dorong yang awalnya digunakan untuk mengangkut belerang kini berfungsi sebagai transportasi bagi pengunjung. Disebut “Taksi Manusia”, alat ini ditarik dan didorong oleh tiga orang dengan tarif hingga Rp800.000.

 

Akomodasi dan Info Tambahan

Penginapan tersedia baik di Kota Banyuwangi (Hotel Santika, Aston) maupun di sekitar Ijen (Guesthouse Jampit, Catimor Homestay). Sewa masker gas dikenakan biaya Rp25.000 dan tiket masuk bervariasi: Rp5.000–Rp7.500 (domestik), Rp100.000–Rp150.000 (asing). (Restu)

Sumber : Mytrip