BijakFun

Fai, Seorang Penari Tuli Lulusan AKN Seni dan Budaya Yogyakarta

Wahyu Rahmat Dullah adalah seorang penari Tuli lulusan AKN Seni dan Budaya Yogyakarta.

1,719  views

Kamibijak.com, Hiburan – Wahyu Rahmat Dullah atau yang kerap disapa dengan Fai merupakan mahasiswa jurusan Seni Tari di Akademi Komunitas Negeri (AKN) Seni dan Budaya Yogyakarta. Fai bukan penari biasa, ia memiliki disabilitas dalam pendengaran atau bisa disebut dengan disabilitas Tuli.

Meski Fai memiliki disabilitas tersebut, Fai tetap bisa mencapai apa yang dicita-citakan. Fai telah berhasil menyelesaikan studi diploma satu (D-1) tahun 2023 di jurusan Seni Tari.

Fai sudah tertarik dengan dunia tari sejak ia kecil. Tetapi Fai berkata bahwa ia memiliki rasa minder dikarenakan disabilitas yang ia miliki. Fai berkata, “Sedari kecil saya sudah menyukai seni dan budaya khususnya seni tari. Akan tetapi, saya sempat minder karena kayaknya tidak mungkin saya bisa menggeluti bidang tersebut. Apalagi, saya punya keterbatasan di pendengaran."

Mengetahui hal tersebut, orang tua Fai memberikan dorongan semangat agar sang putra menggapai cita-citanya. Hingga akhirnya, ia membulatkan tekad dan mengikuti pendidikan Seni Tari di AKN Seni dan Budaya Yogyakarta. Dengan disabilitas yang ia miliki, menjalani pendidikan bukanlah perkara mudah. Tapi, Fai bersyukur karena banyak teman yang membantunya beradaptasi dengan materi baru.

Yosep Adityanto Aji, dosen Jurusan Seni Tari di AKN Seni dan Budaya Yogyakarta juga memberikan pelayanan yang baik untuk Fai. Ia mengakui ini pengalaman pertamanya, sehingga ada metode berbeda untuk menyampaikan materi kepada Fai.

Yosep Adityanto Aji berkata,"Ini merupakan pengalaman pertama saya mengajar mahasiswa difabel. Saya menggunakan metode dengan cara mengulang-ulang, mengimitasi gerakan, membuat pengucapan bibir lebih jelas, merekam, dan membuat catatan komunikasi dengan telepon pintar."

Sehingga dengan kemampuan wirama yang kuat tertanam dalam bakat Fai, ia tetap merasakan getaran musik iringan yang dimainkan meski tidak mendengarnya. Saat merasakan musik iringan, tubuh Fai bisa mengikutinya dengan lebih lentur.

Kemampuan ini dinilai Adiyanto adalah potensi besar yang dimiliki Fai dan tidak bisa dianggap remeh. Fai sudah memiliki banyak pengalaman seperti menari di Museum Sonobudoyo, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, hingga Pekan Kesenian Bali 2023. Hingga pada saat acara wisuda kampusnya 7 September 2023 lalu, Fai mendapat kesempatan untuk menampilkan kemampuannya melalui tari Greget Jogja. Setelah lulus, Fai bertekad untuk mengembangkan ilmu yang telah didapatkannya dan terus menciptakan karya seni pertunjukan yang indah.

Fai berkata, "Sebuah karya tidak hanya lahir dari orang yang sempurna. Tidak ada halangan dan rintangan yang sulit jika kita menghadapinya dengan tekad dan semangat yang bulat. Semoga ketercapaian saya dalam bidang ini bisa memotivasi teman-teman lainnya." (Zevazan/MG)

Sumber: detik.com

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share.
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel
 
Follow kami juga di sini: 
 
 
Terima kasih sudah menonton.
 
Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.