BijakFun

Dirundung Semasa Kecil, Titik Isnani Buktikan Dengan Mendirikan Lembaga Pendidikan PAUD

Cerita Titik Isnani, seorang penyandang disabilitas yang berhasil mendirikan lembaga pendidikan PAUD Inklusi Tersenyum.

2,764  views

Kamibijak.com, Hiburan - Tidak ingin anak-anak mengalami nasib yang serupa dengannya, Titik Isnani (45) tergerak untuk mendirikan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) inklusi bagi anak yang memiliki kebutuhan khusus. 

Dahulu Titik Isnani tidak pernah duduk di bangku sekolah dan hal itulah yang membuatnya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan seperti dirundung dan dijauhi oleh teman sebayanya.

Titik bercerita, bahwa duluan saat ia berusia sembilan bulan ia mengalami sebuah kecelakaan 
saat ia terjatuh dari gendongan, hal itulah yang membuat kedua kakinya mengalami kelumpuhan, ia pun menggunakan kursi roda untuk melakukan aktivitas sehari-hari. 

Walaupun ia tidak mendapatkan pendidikan formal tetapi itu bukan menjadi alasannya untuk berhenti berusaha mendapatkan ilmu, ia memiliki cara tersendiri untuk selalu mendapatkan ilmu yaitu dengan cara mengambil ilmu saat orang tuanya sedang mengajar. 

"Jadi saya 'curi' ilmu pas Bapak saya ngajar murid-muridnya. Belajar langsung dari anak-anak itu. Terus saat mereka belajar bareng saya juga ada di situ. Saya nyuri ilmu dari mereka," tutur dia.

Setelah beranjak dewasa, Titik selalu mengikuti kegiatan pelatihan difabel yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (PPRBM) Solo.

Ia sudah berhasil membagun lembaga pendidikannya sejak tahun 2015 yang diberi nama “PAUD Inklusi Tersenyum” yang terletak tidak jauh di rumahnya Desa Ringinlarik RT 014, RW 003, Kecamatan Musuk, Boyolali, Jawa Tengah.

Titik menambahkan PAUD Inklusi Tersenyum memiliki sembilan siswa. Mereka terdiri dari siswa berkebutuhan khusus, down syndrome, autis, dan non-ABK. Metode pembelajaran yang diberikan kepada anak didiknya tersebut lebih kepada komunikasi verbal dan ruang gerak.

Titik tidak memungut biaya pendaftaran anak karena tidak menggunakan uang gedung. Sebelum pandemi, Titik mengaku menarik biaya SPP sebesar Rp 25.000 setiap bulan. Biaya itu akan dikembalikan lagi kepada anak untuk kebutuhan di PAUD. (GLOR/MG)

Sumber :   https://regional.kompas.com/read/2021/12/05/084136278/cerita-titik-isnani-sering-dirundung-saat-kecil-dan-tidak-sekolah-kini   

#BijakFun
#KamiBijakChannel
#GenggamDuniaTanpaSuara

Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel

Follow kami juga di sini:     
Website: http://bit.ly/KamiBijakcom 
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram 
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook 
TikTok: http://bit.ly/KamiBijakIDTikTok

Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.