
Chat Audio Hacker di Grup WhatsApp Bisa Kuras Saldo Rekening, Hoaks atau Fakta?
Grup WhatsApp mendadak ramai dengan pesan berantai yang diduga berasal dari hacker yang berniat jahat ingin membobol rekening bank korban.
KamiBijak.com, Berita - Ajakan untuk waspada chat audio itu sudah disebar ke banyak grup WA maupun individu, hal itu terlihat dari keterangan ‘forwarded many times’ yang muncul di atas chat. Jika chat audio itu di klik, bisa menyebabkan korban terjebak modus pinjam uang bahkan sampai menguras saldo rekening bank.
Berikut isi chat broadcast tersebut:
HATI-HATI CHAT AUDIO
[29/5, 05.44] Marvelus Jaksa KPK: Bismillah
Bu ibu mohon perhatian...
Sekarang kalau ada di group muncul Chat Audio walaupun dari nomor yang ada di group jangan di klik tulisan GABUNG, ternyata itu Hacker... Bisa menguras rekening dan modus pinjam uang .
Hati2.
Barusan saya di telpon Temen yang kena musibah itu...
[29/5, 06.29] Pri Mariza: Kepada yth : Bpk/Ibu/Sdr/Sahabat semua ...
Kalau di group ini ada WA dari siapa saja, dan ada tulisan "Audio untuk bergabung" Jangan dipencet nggih, abaikan saja.
Kalau njenengan pencet dan ingin tau siapa saja yang sudah bergabung, otomatis njenengan akan masuk group tersebut, dan susah untuk keluar.
Bahkan adminpun mau menghapus audio itu tidak bisa.
Mari kita jaga bersama agar group ini tidak di-hack orang.
Lantas, apakah informasi tersebut benar?
Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom Alfons Tanujaya menuturkan, bahwa terdapat indikasi pesan berantai tersebut merupakan sebuah hoaks. Ia mengatakan ini hanyalah fitur baru WhatsApp yang bernama “voicechat”.
Voice chat sendiri adalah fitur baru yang berfungsi untuk memulai percakapan suara langsung dengan lebih mudah, memungkinkan semua anggota grup WA bisa bergabung atau keluar kapan saja. Obrolan ini juga terinskripsi end-to-end, dikutip dari laman resmi WhatsApp.
Dalam kasus ini, Alfons mengatakan, kemungkinan pengguna WA tidak sadar bahwa ia mengklik tombol fitur voice chat, sehingga menimbulkan kepanikan, dan memang benar bahwa admin tidak bisa mematikan. Padahal, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan dari kejadian ini.
Alfons juga menambahkan, tidak ada kelemahan pada fitur voice chat WhatsApp yang bisa disalahgunakan oleh hacker untuk melakukan serangan siber.
“Menurut saya ini bukan kelemahan di audio chat WhatsApp grup. Melainkan fitur standar saja. Jadi kalau memang ada chat audio di grup, ya memang akan muncul tombol bergabung, dan menurut saya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari audio call tersebut sepanjang anggotanya terpercaya,” kata Alfons, Senin (2/6).
Selain itu, Alfons mengatakan bahwa bisa jadi berbeda cerita jika ada salah satu anggota grup yang kena hack. Itu memang bisa berbahaya.
Ketika ada anggota grup WA yang kena hack, kemudian dia melakukan panggilan WA dan menyampaikan informasi palsu, seperti contohnya mengirimkan tautan trojan, APK atau sejenisnya. Kemudian, anggota grup yang lain percaya dan kemudian mengklik tautan tersebut, bisa jadi ia akan menjadi korban.
“Itu bukan sistem WA-nya, melainkan karena akun WA member grup yang berhasil diretas dan digunakan untuk rekayasa sosial,” Alfons menerangkan.
"Tidak ada yang kalau pencet tombol bergabung lalu masuk group dan susah keluar. Kalau dimasukkan grup malah kita dengan mudah menolak bergabung dan bisa keluar kapan saja dan kita bisa memblokir orang yang sembarangan mengundang kita ke grup, atau malah membatasi siapapun yang ingin memasukkan kita ke grup." (Irene)
Sumber : kumparan.com
Video Terbaru




MOST VIEWED




