
Bahaya Tersembunyi di Balik Kutek Gel: Kenali Risiko Kesehatan untuk Kuku dan Kulitmu
Meskipun kutek gel memberikan tampilan kuku yang indah dan tahan lama, penggunaannya yang berlebihan bisa menyebabkan kerusakan kuku.
KamiBijak.com, Hiburan - Kutek gel menjadi pilihan favorit banyak orang karena hasilnya yang mengilap, tahan lama, dan minim risiko terkelupas. Namun, di balik tampilannya yang sempurna, kutek gel ternyata menyimpan sejumlah risiko kesehatan yang tak boleh diabaikan, terutama jika digunakan secara berulang tanpa jeda.
Cat Kuku atau Kutek Gel Gaya Nail Art. (Foto : Dok Blog Cesad)
- Kerusakan pada Struktur Kuku
Salah satu dampak paling umum dari penggunaan kutek gel adalah kerusakan kuku. Proses pengaplikasian dan penghapusan kutek gel menggunakan bahan kimia serta perendaman dalam aseton dalam waktu lama dapat membuat kuku menjadi kering, rapuh, dan mudah patah. Tak jarang, kuku juga kehilangan kilaunya dan tampak kusam.
Selain itu, saat kutek gel dihapus, lapisan terluar kuku yang disebut keratin bisa ikut terangkat. Ini dikenal sebagai granulasi keratin, yang menyebabkan permukaan kuku terlihat belang-belang atau mengelupas. Warna kuku juga bisa berubah menjadi kuning akibat paparan zat kimia dalam kutek gel.
- Risiko Alergi dan Iritasi Kulit
Bahan kimia dalam kutek gel seperti methacrylate dan akrilik bisa menjadi pemicu alergi. Reaksi ini bisa muncul dalam bentuk ruam merah, gatal, pembengkakan, atau bahkan lepuhan di sekitar jari. Dalam kasus langka, alergi bisa memicu sesak napas, terutama jika tubuh sangat sensitif terhadap bahan-bahan tertentu.
Tak hanya alergi, penggunaan kutek gel juga bisa menimbulkan iritasi kulit. Kontak langsung dengan bahan kimia tersebut selama proses manikur dapat membuat kulit di sekitar kuku menjadi sensitif dan mudah teriritasi.
- Paparan Sinar UV
Kutek gel perlu dikeringkan dengan bantuan lampu UV. Paparan sinar UV yang berulang dari alat pengering ini dapat menimbulkan risiko jangka panjang. Walaupun risikonya tergolong rendah, sinar UV dapat merusak DNA kulit dan berpotensi meningkatkan risiko kanker kulit, termasuk melanoma. Risiko ini meningkat seiring frekuensi pemakaian kutek gel yang intens.
- Masalah pada Kutikula
Kutikula berfungsi sebagai pelindung alami untuk kuku. Namun, penggunaan aseton yang lama dapat menyebabkan kutikula menjadi kering, terangkat, atau bahkan rusak. Jika kutikula terganggu, perlindungan terhadap infeksi pun melemah.
- Infeksi Jamur dan Bakteri
Manikur yang tidak steril atau terlalu sering mengutak-atik kutikula dapat membuka celah bagi infeksi. Kondisi ini bisa menjadi pintu masuk bagi jamur, bakteri, bahkan virus yang menyerang jaringan kuku dan sekitarnya.
Kutek Gaya Cat Eye. (Foto : Dok Made In China)
Meski tampilan kutek gel memang menggoda, penting untuk memberi jeda dan menjaga kesehatan kuku serta kulit tangan. Gunakan kutek gel dengan bijak, berikan waktu kuku untuk "bernapas", dan pastikan proses manikur dilakukan oleh tenaga profesional yang higienis. Kecantikan sejati tak hanya soal tampilan, tapi juga soal kesehatan yang terjaga. (Restu)
Sumber : Fimela
Video Terbaru




MOST VIEWED




