
Tufting: Seni Menyulam dengan Rumbai yang Kembali Jadi Tren Kreatif
Pelajari teknik tufting, seni menyulam kain rumbai yang unik dan sedang populer.
KamiBijak.com, Hiburan - Menjahit dan menyulam telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak berabad-abad lalu. Seiring perkembangan zaman, berbagai teknik baru bermunculan, salah satunya adalah tufting—teknik menyulam yang menghasilkan kain rumbai unik dan menawan.
Menurut laman resmi Kemenparekraf, tufting berasal dari bahasa Inggris to tuft yang berarti menghiasi dengan rumbai. Dalam praktiknya, teknik ini digunakan untuk membuat kain dengan permukaan timbul atau 3D, menciptakan tekstur yang lembut dan estetis. Produk yang dihasilkan pun beragam, mulai dari karpet, bantal, tas, hiasan dinding, hingga modifikasi pakaian lama agar terlihat baru dan lebih menarik.
Awalnya, tufting muncul pada tahun 1895 dan digunakan secara khusus dalam industri karpet dan selimut. Namun, seiring berkembangnya tren kreatif, teknik ini kini menjadi favorit para perajin di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Popularitasnya juga meningkat karena sifatnya yang fleksibel, bisa menjadi hobi santai di rumah sekaligus peluang usaha yang menguntungkan.
Proses pengerjaan tufting. (Foto : Dok Pinterest)
Bagi pemula yang ingin mencoba, berikut langkah-langkah dasar mempraktikkan teknik tufting:
- Membingkai Kain
Mulailah dengan menyiapkan kain yang agak tebal agar hasil akhir lebih kokoh. Bentangkan kain tersebut pada bingkai atau frame kayu, lalu pastikan tegangannya merata. Kain yang kendor akan membuat proses tufting menjadi sulit dan hasilnya kurang rapi. - Menggambar Pola
Setelah kain terpasang, buat desain di atasnya menggunakan spidol. Pola bisa berupa gambar, tulisan, atau motif sesuai kreativitas. Tahap ini menjadi panduan visual untuk proses selanjutnya, sehingga hasilnya sesuai ekspektasi. - Proses Tufting
Gunakan tufting gun untuk “menembakkan” benang mengikuti pola yang telah dibuat. Pilih warna benang sesuai desain, lalu pasangkan pada alat. Menariknya, benang ditembakkan dari bagian belakang kain, bukan dari depan. Teknik ini bertujuan menyembunyikan simpul benang sehingga sisi depan terlihat rapi dan kuat. - Backing dan Finishing
Setelah selesai, rapikan sisa-sisa benang di kedua sisi kain. Kemudian, aplikasikan lem lateks pada bagian belakang untuk memperkuat jahitan. Sebelum proses ini, tutup permukaan belakang dengan kain liner atau bahan pelapis agar hasil akhir lebih kukuh dan tahan lama.
Dengan teknik yang relatif mudah dipelajari, tufting menawarkan peluang untuk menghasilkan karya unik dan personal. Selain memberikan kepuasan kreatif, hasil tufting juga memiliki nilai jual tinggi, terutama di pasar produk handmade yang kini semakin diminati.
Jadi, jika Anda mencari kegiatan produktif yang bisa dilakukan di rumah, tufting bisa menjadi pilihan tepat. Tidak hanya melatih keterampilan tangan dan kreativitas, tetapi juga memberi kesempatan untuk menciptakan karya seni yang fungsional sekaligus estetis.(Restu)
Sumber : Kumparan
Video Terbaru




MOST VIEWED




