Hiburan

6 Penyebab Tekanan Darah Tinggi yang Tak Terduga, Bukan Cuma Gara-Gara Garam

Tekanan darah tinggi tak hanya disebabkan oleh makanan asin. Simak enam penyebab tak terduga di sini.

KamiBijak.com, Hiburan - Selama ini, garam atau makanan asin sering kali dituding sebagai biang kerok utama tekanan darah tinggi. Memang benar, konsumsi garam berlebihan dapat membuat tubuh menahan lebih banyak air sehingga memberi beban tambahan pada jantung dan pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah pun meningkat.

Namun, faktanya penyebab tekanan darah tinggi tidak sesederhana itu. Ada berbagai faktor lain yang jarang disadari, tetapi ternyata dapat memicu hipertensi, bahkan lebih berbahaya jika terjadi berulang dalam jangka panjang. Berikut enam hal tak terduga yang bisa meningkatkan tekanan darah, dilansir dari WebMD.

  1. Kesepian

Kesepian bukan sekadar tentang jumlah teman, melainkan seberapa dalam seseorang merasa terhubung secara emosional. Merasa sendirian meskipun berada di tengah keramaian bisa memengaruhi kesehatan tubuh.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dalam kurun empat tahun, orang yang merasa paling kesepian mengalami peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 14 poin. Para ahli menilai hal ini terkait dengan rasa takut ditolak, kekecewaan berulang, hingga kewaspadaan berlebihan terhadap lingkungan. Kondisi ini dapat mempersempit pembuluh darah dan mengganggu sistem tubuh.

 

  1. Nyeri Mendadak

Rasa sakit yang datang tiba-tiba, misalnya akibat cedera atau sengatan listrik ringan, dapat membuat tekanan darah melonjak. Hal ini terjadi karena sistem saraf merespons rasa sakit dengan mempercepat detak jantung sekaligus menyempitkan pembuluh darah.

Bahkan dalam eksperimen sederhana, seperti merendam tangan dalam air es, efek lonjakan tekanan darah bisa langsung terlihat. Meski sifatnya sementara, respons ini bisa menjadi faktor risiko tambahan jika sering terjadi.

 

  1. Suplemen Herbal

Banyak orang beranggapan suplemen herbal lebih aman karena alami. Padahal, tidak sedikit herbal yang dapat memengaruhi tekanan darah. Contohnya ginkgo biloba dan ginseng, yang berpotensi meningkatkan tekanan darah atau berinteraksi dengan obat antihipertensi.

Konsumsi tanpa pengawasan bisa menurunkan efektivitas obat medis yang sedang digunakan. Karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen herbal secara rutin.

 

  1. Menahan Buang Air Kecil

Kebiasaan menahan buang air kecil juga bisa meningkatkan tekanan darah. Penelitian mencatat adanya kenaikan tekanan darah sistolik sekitar 4 poin dan diastolik 3 poin pada perempuan paruh baya yang menahan buang air kecil lebih dari tiga jam.

Efek serupa juga ditemukan pada pria maupun wanita dari berbagai usia. Meski kenaikannya relatif kecil, jika dilakukan berulang kali dalam jangka panjang, dampaknya bisa serius.

 

  1. Dehidrasi

Ketika tubuh kekurangan cairan, otak akan mengirim sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepas hormon yang menyebabkan pembuluh darah menyempit. Di saat yang sama, ginjal juga menahan produksi urine demi mempertahankan cairan tubuh.

Kombinasi kedua proses ini memberikan tekanan tambahan pada pembuluh darah, termasuk di jantung dan otak, sehingga meningkatkan risiko hipertensi.

 

  1. Berbicara

Siapa sangka, berbicara pun bisa memicu lonjakan tekanan darah, terutama saat emosi terlibat dalam percakapan. Efek ini bisa terjadi pada siapa saja, baik muda maupun tua, dan bahkan dapat bertahan beberapa menit setelah diskusi selesai.

Semakin tinggi tekanan darah saat istirahat, semakin besar lonjakan yang terjadi ketika berbicara. Jadi, menjaga emosi saat berdiskusi bukan hanya baik untuk hubungan sosial, tetapi juga penting untuk kesehatan jantung. (Restu)

Sumber : CNN Indonesia