Berita

Hebat! 13 Penyandang Disabilitas Berhasil Lolos Seleksi Masuk Unpad

Seleksi masuk Unpad yang diikuti oleh 35.155 peserta, sebanyak 4..262 peserta lolos termasuk 13 orang di antaranya adalah penyandang disabilitas.

KamiBijak.com, Berita - Sebanyak 13 dari total 4.940 orang yang dinyatakan lulus seleksi masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) 2025 adalah para penyandang disabilitas. Mereka berhasil lulus melalui beberapa jalur seleksi mandiri yang diselenggarakan oleh Unpad, yaitu diantaranya jalur seleksi mandiri reguler, kerja sama, seleksi minat bakat atau prestasi nonakademik.

"Dari hasil analisis beberapa tahun sebelumnya, daya tampung seleksi mandiri selalu ada yang tidak terisi. Untuk mengoptimalkan dan mengefisienkan proses pembelajaran, mereka yang nilainya bagus namun karena keterbatasan daya tampung, kami urutkan sebagai calon pengganti terdaftar (CPT)," ujar Kepala Kantor SMUP Anas seperti yang dikutip dari Antara, Ahad, 29 Juni 2025.

Seleksi masuk Unpad ini diikuti oleh total 35.155 peserta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.262 peserta dinyatakan lulus ke program sarjana dan 678 lulus ke program sarjana terapan. Mereka kemudian akan menjalani perkuliahan di Unpad bersama 2.495 calon mahasiswa melalui jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) dan 3.000 calon mahasiswa melalui jalur seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT).

Anas meminta agar peserta yang telah dinyatakan lulus bisa segera melengkapi dan memperbaharui biodata daring atau online, kemudian melakukan registrasi di laman admission.unpad.ac.id, serta melakukan pembayaran sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sementara bagi peserta KIP-Kuliah, lebih lanjut akan dilakukan verifikasi data dan dokumen oleh Unpad. Persetujuan KIP-K dan informasi pembayaran sudah dapat diakses pada 13 Juli 2025 di laman admission.unpad.ac.id.

Peserta yang lulus seleksi masuk Unpad dapat melihat status kelulusan mereka pada akun masing-masing di laman admission.unpad.ac.id. Pada akun ini peserta juga bisa melihat rangking dan nilai CPT mereka. Peserta CPT berkesempatan untuk mengisi kuota-kuota dari mereka yang dinyatakan lulus namun tidak melengkapi persyaratan registrasi lewat dari waktu yang telah ditentukan.

Sementara bagi peserta yang mendaftar di lebih dari satu jalur seleksi, Anas mengimbau agar bisa bertanggung jawab dan mempertimbangkan pilihan jurusan mereka. “Mungkin saja diterima di beberapa jalur tersebut, karenanya peserta diminta untuk berpikir secara matang dan bertanggung jawab dalam menentukan pilihannya,” ucap Anas.

Sebelumnya, pada 2021 Unpad telah menyatakan diri sebagai kampus ramah disabilitas. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Rektor Unpad yang menjabat saat itu, Rina Indriastuti. Lantaran itu, menurut Rina, sejumlah fasilitas pendukung telah disiapkan. Mulai dari penyediaan fasilitas ramah disabilitas di setiap gedung, penyiapan modul pembelajaran khusus bagi penyandang disabilitas, penyediaan pendamping belajar, hingga pemberian beasiswa bagi mahasiswa disabilitas.

Selain itu, Unpad juga telah memiliki Peraturan Rektor Universitas Padjadjaran Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Pelayanan Mahasiswa Penyandang Disabilitas di Lingkungan Universitas Padjadjaran. Satuan tugas untuk mahasiswa penyandang disabilitas juga kemudian dibentuk pada tahun 2023 melalui surat Keputusan Rektor Nomor 1046/UN6.RKT/Kep/HK/2023.

Salah satu bentuk aksesibilitas perkuliahan yang disediakan oleh Unpad adalah adanya juru bahasa isyarat (JBI) pada akhir tahun 2023 di dalam unit layanan terpadu (ULT). Penyediaan JBI di Unpad ini bertujuan untuk mempermudah mahasiswa dari ragam disabilitas sensorik pendengaran mengikuti proses perkuliahan. (Irene)

Sumber : tempo.co