Berita

Cakupan Semakin Meluas, 20 Juta Masyarakat Sudah Cek Kesehatan Gratis

Hingga 22 Agustus 2025, jumlah peserta yang sudah CKG melampaui 20 juta orang.

KamiBijak.com, Berita  - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), yang merupakan salah satu Program Quick Win Presiden Prabowo Subianto yang digagas oleh Kementerian Kesehatan RI, terus memperluas cakupannya dan menunjukkan capaian signifikan. Hingga 22 Agustus 2025, jumlah peserta yang sudah mendapatkan layanan kesehatan kumulatif (CKG umum dan CKG sekolah) melampaui 20 juta orang.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, mengungkapkan capaian ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat untuk memanfaatkan program layanan kesehatan gratis.

“Partisipasi masyarakat menunjukkan kesadaran semakin besar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, baik untuk pencegahan maupun deteksi dini,” ucap Aji dilansir dari laman Kemenkes, Senin (25/8/2025).

Sejauh ini, CKG telah dilakukan di 38 Provinsi, 510 Kabupaten/Kota, dan 10.132 Puskesmas. Layanan yang diberikan adalah fasilitas kesehatan, sekolah, dan komunitas. Pada kategori umum/reguler, tercatat sebanyak 19.402.547 orang telah dilayani; sedangkan CKG Sekolah melayani 682.602 peserta didik, yang terdiri atas beberapa kelompok, diantaranya SD 469.020 murid, SMP 124.022 murid, SMA 70.950 murid dan lainnya 1.610 murid. Jika ditarik rata-rata, saat ini CKG telah diikuti oleh sekitar 340.000 orang per harinya.

Selain cakupan luas, temuan awal CKG juga memberikan contoh gambaran penting mengenai masalah kesehatan masyarakat di berbagai kelompok usia seperti:

  • Bayi baru lahir: kelainan saluran empedu (19,3%), berat lahir rendah (6,1%), dan penyakit jantung bawaan kritis (5,9%).
  • Balita dan anak pra sekolah: gigi-karies (31%), anemia pada anak usia 2 tahun (9,2%), dan stunting (5,6%).
  • Dewasa: aktivitas fisik kurang (95,5%), gigi-karies (43,3%), dan obesitas sentral (34,9%).
  • Lansia: aktivitas fisik kurang (96,6%), gigi-karies (60,8%), dan hipertensi (40,9%).

Aji mengungkapkan, temuan ini menegaskan bahwa deteksi dini merupakan kunci untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih berat dan membebani masyarakat maupun negara.

“Dengan CKG, kita bisa mengetahui kondisi kesehatan sejak awal, sehingga langkah pencegahan dan intervensi lebih cepat dilakukan,” katanya.

Sebagai penutup keterangannya, Aji mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan program CKG di fasilitas layanan kesehatan terdekat dan sekolah. (Irene)

Sumber: okezone.com