BijakFun

Berlari dengan Keberanian, Osha Teman Autisme Pertama yang Mencapai Prestasi Maraton

Osha Jadi Autisme pertama yang tuntaskan maraton 42 KM.

1,574  views

KamiBijak.com, Hiburan – Natrio Catra Yososha (34), seorang individu yang menghadapi autisme spectrum disorder (ASD), mengukir prestasi luar biasa dengan menyelesaikan lari maraton sejauh 42 kilometer (km).

Osha, panggilan akrab nya, ikut serta dalam BTN Jakarta Run 2023 yang diadakan untuk memperingati HUT ke-496 DKI Jakarta pada Minggu (12/11). Pencapaian istimewanya sebagai penyandang autisme pertama yang menyelesaikan marathon 42 km dengan waktu 06:47:37, sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan panitia.

Autisme, suatu gangguan perkembangan saraf yang mempengaruhi kemampuan komunikasi, interaksi, dan perilaku, tidak menghentikan semangat Osha. Meskipun menghadapi tantangan yang tidak umum, Osha tetap bertenaga untuk mengatasi marathon hingga mencapai garis finis.

Osha telah aktif dalam sebuah komunitas lari selama 1,5 tahun terakhir, menjadikannya sebagai sarana untuk menyalurkan hobi dan tujuannya. Berbagai kategori lari, mulai dari 5k, 10k, half marathon, hingga mencapai puncaknya dalam marathon, telah diikuti oleh Osha.

"Jadi saya bergabung dalam marathon karena siap untuk menaikkan level lari dari Half Marathon ke Full Marathon. (Saya juga) memiliki target untuk menyelesaikan Full Marathon akhir tahun ini," ungkap Osha.

Osha mengetahui tentang lomba lari ini dari komunitasnya dan merasa tertantang untuk menaikkan level lari. Setelah berhasil menyelesaikan Half Marathon pada Juli 2023, Osha dengan cepat mempersiapkan diri untuk menghadapi Full Marathon dalam waktu kurang lebih 100 hari.

Selain mencapai prestasi menakjubkan dalam dunia lari, Osha juga memiliki misi mulia untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap autisme. "Jadi tujuan saya dalam berlari dan berpartisipasi dalam kegiatan bersama komunitas lari adalah untuk memperkenalkan autisme kepada masyarakat. Dengan harapan bahwa perundungan dan stigma negatif terhadap autisme dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Dengan demikian, baik lingkungan masyarakat maupun diri saya sendiri bisa belajar bersama," kata Osha.

Selama maraton berlangsung, Osha didampingi oleh ayahnya yang mengawalnya menggunakan sepeda mulai dari km 20 hingga garis finis. Meskipun menghadapi cuaca panas dan rute yang menanjak, Osha berhasil melewati semuanya tanpa mengalami cedera atau kelelahan pada kaki. Osha menggunakan penyemprot kaki di stasiun-stasiun yang tersedia di sepanjang jalur untuk mengatasi ketidaknyamanan selama berlari.

"Bapak saya mengawal lari maraton dengan sepeda (mulai dari) separuh perjalanan saya, dari flyover Antasari sampai ke Balaikota DKI. Alhamdulillah, saya menjadi pelari penyandang autisme pertama di Indonesia yang berhasil menyelesaikan lari kategori Full Marathon 42k," ungkap Osha.

Meskipun Osha telah berhasil menyelesaikan maraton dengan baik, dia tidak merasa puas dan melihatnya sebagai tonggak awal. Osha berencana untuk terus meningkatkan dan memperbaiki pencapaian serta kinerjanya di masa depan, termasuk dalam hal persiapan dan waktu lari.

Kedepannya, Osha bertekad untuk terus menyebarkan kesadaran tentang autisme melalui unggahan di media sosialnya. "Di media sosial, saya memperkenalkan autisme secara bertahap. Dimulai dari orang-orang yang saya kenal, seperti teman-teman dan komunitas-komunitas lari utama," ucap Osha.

Dengan memberikan dukungan bagi pejuang disabilitas lainnya, Osha menyampaikan pesan positif, "Jadi keunikan bukanlah sesuatu yang aneh atau buruk, keunikan inilah yang membuat kita semua menjadi spesial. Jangan pernah malu untuk menjadi diri sendiri, tingkatkan diri Anda, teruslah menjadi diri sendiri, dan lakukan apa yang Anda sukai dan mampu," tutup Osha.(Rafly/MG)

Sumber: daaitv.co.id

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share.
 
Follow kami juga di sini:
 
 
Terima kasih sudah menonton.
Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.