
Kuil Murugan Jadi Wisata Toleransi: Aturan yang Wajib Ditaati Pengunjung
Simak aturan kunjungan yang harus dipatuhi agar tetap menghormati fungsi rumah ibadah.
KamiBijak.com, Travel - Kuil Murugan di Jakarta mendadak viral berkat menara warna-warni nan megah yang membuat suasana seakan berada di luar negeri. Keindahan arsitektur bernuansa budaya India ini langsung menarik perhatian publik. Sejak viral, kuil yang merupakan rumah ibadah umat Hindu tersebut kebanjiran pengunjung.
Meski pengelola senang karena kuil mendapat apresiasi luas, tingginya antusiasme wisatawan sempat mengganggu kekhusyukan jemaat. Karena itu, Kuil Murugan sempat ditutup sementara untuk menyusun tata aturan kunjungan. Kini, kuil akan dibuka kembali sebagai destinasi wisata toleransi, namun tetap dengan sejumlah pedoman yang wajib dipatuhi demi menjaga kesucian rumah ibadah.
(Foto : Dok Alongwalker)
Panduan Do’s and Don’ts di Kuil Murugan
- Wanita Haid Dilarang Masuk
Kuil memiliki batas suci. Seperti halnya tradisi di beberapa agama, wanita yang sedang menstruasi tidak diperbolehkan masuk. - Dilarang Berlarian
Pengunjung hanya diperbolehkan naik hingga rooftop, tempat lima menara berwarna-warni berdiri. Foto boleh dilakukan, tetapi jangan berlarian agar tetap menghormati kawasan ibadah. - Tidak Membuat Konten Joget
Menara kuil adalah bagian sakral. Membuat konten joget atau tarian, terutama di depan patung dewa, dianggap tidak pantas dan menyalahi kesopanan. - Jangan Meletakkan Barang di Menara
Menara bukan sekadar ornamen, melainkan simbol suci. Meletakkan tas, menyandarkan kaki, atau memanjatnya dilarang keras. - Tidak Mengonsumsi Produk Hewani
Jemaat Kuil Murugan menganut pola makan vegan. Karena itu, pengunjung diminta tidak membawa atau mengonsumsi daging maupun produk hewani di area kuil. - Dilarang Memposting Foto Dewa
Lantai dua kuil menyimpan arca dewa tempat jemaat berdoa. Wisatawan diminta untuk menghormati dengan tidak mengunggah foto arca ke media sosial. - Memberikan Donasi Seikhlasnya
Tidak ada tiket masuk ke Kuil Murugan. Namun, pengunjung dianjurkan memberi sumbangan sukarela yang akan digunakan untuk kebersihan dan keamanan kuil. - Berpakaian Sopan
Kenakan pakaian tertutup dan rapi. Jika memakai celana jins, pengunjung bisa diminta mengenakan kain penutup. Membawa kain sendiri diperbolehkan. - Berbicara dengan Sopan
Jangan berteriak atau berkata kasar. Kuil tetap menjalankan dua sesi ibadah setiap hari, sehingga ketenangan wajib dijaga.
Dengan adanya aturan ini, Kuil Murugan bukan hanya menjadi destinasi wisata religi yang unik, tetapi juga simbol toleransi di Jakarta. Siapapun boleh datang, asalkan mampu menghormati nilai-nilai sakral yang dijunjung jemaat. (Restu)
Sumber : Detik
Video Terbaru




MOST VIEWED




