
10 Negara Paling Berbahaya untuk Selfie, Indonesia Masuk Daftar
India menempati posisi pertama, sementara Indonesia juga masuk 10 besar.
KamiBijak.com, Travel - Di era media sosial, selfie sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Namun, di balik tren ini tersimpan bahaya serius. Sebuah studi terbaru dari The Barber Law Firm mengungkap daftar negara paling berisiko di dunia untuk aktivitas selfie, di mana banyak kasus berujung pada cedera hingga kematian.
Penelitian ini menganalisis insiden yang terjadi sejak Maret 2014 hingga Mei 2025, dengan merujuk laporan berita di Google News. Hanya kasus yang terbukti selfie menjadi penyebab langsung kecelakaan yang dimasukkan ke dalam data.
India Paling Berbahaya untuk Selfie
Hasil studi menunjukkan bahwa India menempati posisi teratas sebagai negara paling berbahaya. Dari 271 kasus yang tercatat, terdapat 214 kematian dan 57 cedera akibat selfie. Faktor seperti populasi padat, akses mudah ke lokasi berbahaya (tebing, rel kereta, atau bangunan tinggi), serta budaya media sosial yang kuat menjadi pemicu utama tingginya angka tersebut.
Di posisi kedua adalah Amerika Serikat dengan 45 insiden (37 kematian, 8 cedera). Disusul Rusia di urutan ketiga dengan 19 kasus (18 kematian, 1 cedera).
Indonesia Masuk 10 Besar
Tak ketinggalan, Indonesia juga masuk 10 besar. Selama periode penelitian, tercatat 14 kasus insiden selfie di tanah air. Hal ini menempatkan Indonesia pada posisi keenam setelah Australia.
Nusa Penida, Bali. (Foto : Dok Klook)
Berikut daftar lengkap 10 negara paling berbahaya untuk selfie:
- India – 271 kasus
- Amerika Serikat – 45 kasus
- Rusia – 19 kasus
- Pakistan – 16 kasus
- Australia – 15 kasus
- Indonesia – 14 kasus
- Kenya – 13 kasus
- Inggris – 13 kasus
- Spanyol – 13 kasus
- Brasil – 13 kasus
Penyebab Utama: Jatuh dari Ketinggian
Menurut studi, 46% insiden terjadi akibat jatuh dari ketinggian. Lokasi rawan meliputi tebing, atap gedung, dan bangunan tinggi. Sayangnya, banyak kecelakaan berujung fatal.
Kris Barber, pendiri The Barber Law Firm, menegaskan bahwa fenomena ini mencerminkan obsesi masyarakat terhadap validasi di media sosial.
“Foto sempurna tidak sebanding dengan nyawa. Banyak tragedi sebenarnya bisa dihindari hanya dengan mundur selangkah atau mencari sudut foto yang lebih aman,” ujarnya.
Selfie memang bisa menjadi cara untuk mengabadikan momen. Namun, mengejar foto ekstrem demi “likes” atau pengakuan di media sosial justru dapat berujung tragis. Studi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan harus selalu lebih diutamakan dibanding konten. (Restu)
Sumber : Detik
Video Terbaru




MOST VIEWED




