KabarBijak

Penjelasan BMKG Soal Cantiknya Langit Biru Jakarta saat PSBB Corona

Pandemi corona yang mengurangi aktivitas warga membuat langit Jakarta tampak biru cerah pada selasa (7/4) sore hari.

3,563  views

Kamibijak.com, Infosiana - Pandemi virus corona ternyata tidak selalu berdampak buruk. Baru-baru ini warga net ramai-ramai memposting cantiknya langit biru Jakarta yang disebut-sebut sebagai imbas dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pasca pemberlakuan PSBB, mayoritas masyarakat melakukan aktivitasnya di dalam rumah dan menghindari berbagai perkumpulan dan keramaian guna menghindari terpapar virus corona. Hal ini berakibat baik dengan lingkungan Jakarta. Lenggangnya aktivitas warga membuat langit Jakarta terpantau biru dan bersih. 

Perlu diketahui, Pemprov DKI Jakarta sudah memberlakukan PSBB sejak 2 pekan lalu. Kebijakan ini mengakibatkan aktivitas perkantoran dan pusat keramaian dibatasi bahkan ditutup sementara waktu. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa fenomena langit biru bersih di Jakarta ada kaitannya dengan kebijakan pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus corona tersebut.

"Terkait langit biru, kalau sedang keadaan cuaca cerah memang warna langit biru. Terkait dampak pembatasan pergerakan orang dan kendaraan untuk mencegah corona, memang ada pengaruhnya," kata Dodo Gunawan, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG seperti dilansir dari detik.com pada Selasa (7/4/2020).

Pantauan BMKG, jika dibandingkan dengan data bulan Maret tahun lalu, jumlah konsentrasi partikel debu di langit Jakarta saat ini memang terhitung lebih rendah. "Kami punya pengamatan di beberapa lokasi di Jakarta tentang partikel/debu (SPM=Suspended Particulate Matter), konsentrasinya lebih rendah di banding bulan yang sama Maret 2019," jelas Dodo.

Dodo juga menambahkan bahwa konsentrasi partikel debu terbilang rendah. Padahal curah hujan pada bulan Maret 2020 lebih kecil dibandingkan curah hujan pada Maret 2019, Dodo menduga bahwa jumlah konsentrasi partikel debu yang rendah disebabkan pergerakkan orang dan kendaraan bermotor yang berkurang saat wabah corona.

Beralih ke data dari AirVisual pada Selasa (7/4/2020) pukul 2 siang, Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 37 alias dalam kategori kualitas udara bagus. Perlu diketahui bahwa Skor 0-50 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.

Air Quality Index (AQI) merupakan indeks yang digunakan untuk menggambarkan tingkat polusi udara suatu daerah dengan dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama. Yaitu PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.

Data yang diperoleh berasal dari alat pemantau udara Airvisual yang ada di Kedutaan Amerika Serikat, Pegadungan, Kemayoran, Pejanten Barat, Rawamangun, dan Mangga Dua. Kandungan PM 2,5 di Jakarta saat itu berada di angka 9 µg/m³.

Sumber:
https://news.detik.com/berita/d-4968394/langit-biru-jakarta-dampak-lengangnya-aktivitas-akibat-corona?single=1

----

Jangan lupa subscribe, tinggal komentar dan share.
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel

Follow kami juga di sini:
Website:http://bit.ly/KamiBijakcom
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook

Terima kasih sudah menonton, Like, Follow dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.