
APJI Usulkan Hari Masakan Nusantara sebagai Hari Nasional untuk Angkat Ekonomi dan Budaya
Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia mendorong penetapan Hari Masakan Nusantara sebagai hari nasional.
KamiBijak.com, Kuliner - Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) tengah mengusulkan penetapan Hari Masakan Nusantara sebagai hari nasional. Gagasan ini disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APJI ke-IX tahun 2025 yang berlangsung pada hari Rabu. Ketua Umum APJI, Tashya Megananda Yukki, menyatakan bahwa usulan ini tidak hanya bertujuan merayakan kekayaan kuliner Indonesia, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk mendongkrak perekonomian daerah, khususnya sektor kuliner dan industri pendukungnya.
Menurut Tashya, penetapan Hari Masakan Nusantara akan meningkatkan penggunaan produk lokal yang berdampak langsung pada petani, produsen bahan makanan, serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang kuliner. Ia menegaskan bahwa ini adalah bentuk nyata dari penguatan ekonomi nasional dari sektor pangan dan pariwisata berbasis budaya.
“Melalui Hari Masakan Nusantara, kita tidak hanya memperingati kekayaan rasa, tetapi juga menyambung kesejahteraan dari hulu ke hilir, dari petani hingga pelaku UMKM. Ini adalah jalan untuk membangun ekonomi berbasis kearifan lokal,” ujarnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI), Tashya Megananda Yukki saat sambutan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) APJI ke-IX tahun 2025. (Foto : Dok Antara News)
Lebih dari sekadar aspek ekonomi, Tashya juga menyoroti bahwa kuliner adalah bagian penting dari identitas bangsa. Keberagaman masakan dari berbagai wilayah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua mencerminkan kekayaan budaya yang harus dirawat dan dibanggakan.
"Setiap rasa adalah cerita. Dari bumbu hingga penyajiannya, kuliner Nusantara menunjukkan keberagaman yang menjadi kekuatan kita," kata Tashya. Ia menilai, Hari Masakan Nusantara juga bisa menjadi alat diplomasi gastronomi yang efektif di kancah global.
Untuk merealisasikan rencana ini, APJI mengajak berbagai pihak turut serta memberikan dukungan, termasuk pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, media, serta masyarakat umum. “Kami dengan rendah hati memohon dukungan dari semua lapisan. Ini adalah bentuk cinta pada tanah air, melalui makanan yang kita sajikan,” tambahnya.
Selain memperkuat ekonomi dan budaya, Tashya juga melihat Hari Masakan Nusantara sebagai strategi promosi wisata kuliner. Menurutnya, saat ini wisatawan, terutama dari luar negeri, mencari pengalaman kuliner yang tidak hanya enak, tetapi juga otentik dan penuh cerita. Konsep gastronomi yang menyajikan narasi tentang bahan, asal-usul, dan proses memasak diyakini dapat menarik minat wisatawan secara lebih mendalam.
“Wisatawan asing menyukai pengalaman yang autentik. Jadi bukan hanya makanannya saja, tapi cerita di baliknya, bagaimana bahan itu diambil, siapa yang memasak, bagaimana tradisi itu terjaga. Itu yang membuat kuliner Indonesia istimewa,” jelasnya.
Dengan usulan ini, APJI berharap Hari Masakan Nusantara bisa menjadi momentum nasional yang tidak hanya merayakan rasa, tapi juga menyatukan budaya, ekonomi, dan pariwisata Indonesia dalam satu piring. (Restu)
Sumber : Antara News
Video Terbaru




MOST VIEWED




